El Nino, Menteri Amran klaim kebutuhan beras tahun ini aman
Meskipun El Nino diprediksi bakal mengancam masa tanam padi, Agustus hingga Oktober.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim kebutuhan beras tahun ini aman. Meskipun El Nino diprediksi bakal mengancam masa tanam padi, Agustus hingga Oktober.
Berdasarkan skenario terburuk, produksi beras hanya bakal mencapai 7,2 juta ton tahun ini. Dengan itu saja, pemerintah sudah surplus beras 2 juta-2,5 juta ton.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Bagaimana cara Kementan untuk meningkatkan produksi beras di Indonesia? "Kita akan akselerasi di semua daerah karena kita tau ada potensi di indonesia. Dulu kita pernah lakukan selamatkan rawa di 8 provinsi. Rawa ini akan kita jadikan IP 2 dan itulah target kita. Kalau semua ini bisa kita lakukan Insyaallah masalah pertanian beres. Minimal tahun depan impor berkurang," katanya.
-
Bagaimana Kementan mendukung pencapaian target produksi beras? Untuk mendukung target tersebut, Arief meminta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal PSP dan BPPSDMP untuk saling bersinergi dengan unit eselon I lainya dalam menyediakan benih unggul, ketersediaan pupuk hingga kesiapan penyuluh.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
-
Bagaimana upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
"Di rapat koordinasi kemarin, skenario terburuk produksi 7,2 juta ton kan masih surplus. Produksi Insya Allah bisa gunakan angka ramalan Badan Pusat Statistik (BPS)," ujarnya di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/8).
Menurutnya, Pemerintah sudah sejak awal tahun mengantisipasi dampak El Nino. Salah satu caranya mendistribusikan 21 ribu pompa air ke seluruh Tanah Air dan bangun irigasi tersier 1,3 juta hektar.
"Sejak Januari kami sudah antisipasi kekeringan."
Selain itu, pemerintah juga tengah membangun seribu embung. Dan, saat ini, sudah ada tiga ratus dari seribu sumur dangkal yang ditargetkan dibangun tahun ini.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, pemerintah masih memiliki dana cadangan Rp 3,5 triliun. Ini bisa digunakan untuk mengimpor beras.
"Yang pasti ada cadangan Rp 3,5 triliun untuk cadangan beras pemerintah, stabilisasi pangan dan bisa dicairkan."
(mdk/yud)