Erick Thohir Hanya Selesaikan 79 PSN BUMN: Sebuah Target yang Tidak Mudah
Erick Thohir Hanya Selesaikan 79 PSN BUMN: Sebuah Target yang Tidak Mudah
Di masa akhir jabatannya, Erick menargetkan menyelesaikan sebanyak 7 PSN dari sisa 9 PSN.
- Erick Thohir Harap Como 1907 Rekrut Lebih Banyak Pemain Asal Indonesia
- Target Erick Thohir ke Timnas Indonesia Agar Bisa Lolos di Sisa Putaran Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Erick Thohir Pasang Target Dividen BUMN Rp90 Triliun, Begini Strateginya
- Erick Thohir: Kalau Ada yang Protes Hilirisasi, Perlu Dipertanyakan Nasionalismenya
Erick Thohir Hanya Selesaikan 79 PSN BUMN: Sebuah Target yang Tidak Mudah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menyelesaikan sebanyak 79 proyek strategis nasional (PSN) yang digagas oleh Kementerian BUMN. Capaian ini tak sampai target yang ditetapkan sebanyak 88 PSN.
"Alhamdulillah 2024 ini bisa tuntas untuk kerjaan BUMN, yang 88 juga project (PSN) yang saya paparkan kepada bapak presiden (Jokowi) waktu itu, 79 sudah tuntas," kata Erick dalam peresmian Media Center Kementerian BUMN, di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/1).
Merdeka.com
Di masa akhir jabatannya, Erick menargetkan Kementerian BUMN mampu menyelesaikan sebanyak 7 PSN dari sisa 9 PSN.
Dengan ini, pengerjaan PSN oleh Kementerian BUMN dapat mencapai 99 persen.
"Tinggal 9 (PSN) lagi mudah-mudahan paling tidak kalau selesai 7 itu, 99 persen saya rasa sebuah target yang tidak mudah," ujar Erick.
Meski demikian, dia tidak merinci daftar 79 PSN yang telah diselesaikan oleh Kementerian BUMN. Termasuk besaran nilai investasi atas PSN tersebut.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pemerintah akan terus mengerjakan berbagai pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Indonesia meski masih dalam situasi pandemi Virus Corona. Namun, kali ini pemerintah ingin menjalankan pembangunan tanpa mengandalkan dari utang.
"Kita ingin menyinambungkan proyek-proyek nasional terus dibangun. Terlepas kondisi Covid saat ini, tapi tidak dengan utang, malah di support melalui modal. Nah, ini kita berharap pengembangan infrastruktur di Indonesia tetap berjalan dengan bantuan modal," ujar Erick, Kamis (25/2).
Merdeka.com
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, pemerintah kemudian membentuk Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Nantinya dalam pembangunan proyek nasional INA akan bekerja sama dengan investor asing.
Dia meyakini, masih banyak investor-investor yang bersedia menanamkan dananya di Indonesia. Sebab, para investor memiliki rasa percaya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus meningkat.
"INA sendiri berpartner dengan banyak negara yang percaya pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Prioritas project yang ada di INA ada tiga, infrastruktur, tol, airport dan pelabuhan. Ini bagian bagaimana optimalisasi market dan kesinambungan aset di BUMN," tandas Erick-Thohir.
Merdeka.com