Erick Thohir: Proyek Kereta Cepat Perlu Waktu Panjang untuk Balik Modal
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terus menuai kritikan dari berbagai pihak. Bahkan, proyek ini disebut-sebut gagal karena tidak mendapatkan keuntungan atau dengan kata lain malah merugi.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terus menuai kritikan dari berbagai pihak. Bahkan, proyek ini disebut-sebut gagal karena tidak mendapatkan keuntungan atau dengan kata lain malah merugi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menekankan, pembangunan infrastruktur kereta cepat sama dengan proyek investasi infrastruktur lainnya. Artinya memerlukan waktu panjang untuk bisa balik modal.
-
Mengapa pembangunan infrastruktur di Kutai Timur perlu dipercepat? Pembangunan infrastruktur di Kutai Timur memang masih perlu banyak pembenahan. Selain persoalan pembangunan fisik jalan, masalah lain yang penting bagi masyarakat adalah infrastruktur air bersih.
-
Bagaimana Indonesia membangun konektivitas regional dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan? Sebagai bagian dari komitmen ASEAN, Pemerintah Indonesia berusaha membangun konektivitas regional dan telah melibatkan diri dalam inisiatif seperti Indonesia-MalaysiaThailand Golden Triangle (IMT-GT) yang memiliki 36 proyek konektivitas senilai lebih dari USD 57 miliar.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Bagaimana integrasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan transportasi massal di setiap wilayah? Setiap stasiun akan terintegrasi dengan moda transportasi massal di setiap wilayah.
-
Kapan teknologi transportasi mampu memberikan mobilitas yang lebih cepat dan efisien? Mobil listrik memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energi, mengurangi polusi udara dan bahan bakar fosil.
-
Dimana lokasi pembangunan Depo Tegalluar untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung? Markas Besar Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pembangunan Depo Tegalluar yang menjadi markas Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini sudah mencapai 83,70 persen.
"Saya yakini bawa ini sama seperti proyek investasi bahwa memerlukan waktu yang sangat panjang. Apakah MRT atau LRT ataupun sebagian jalan tol yang di mana akan dirasakan itu bukan sekarang nanti 30-40 tahun lagi," kata Menteri Erick dalam acara Kick Andy Double Check, Minggu (14/11) malam.
Menteri Erick lantas mencontohkan negara maju seperti Korea. Di mana negara tersebut telah mempergunakan 50 persen APBN-nya di tahun 60-an ketika Korea miskin setelah perang. Namun hari ini, Korea membuktikannya dengan pembangunan infrastruktur yang luar biasa dia menjadi negara maju.
"Kita juga mesti melihat perspektif yang sama infrastruktur itu tentu konteksnya jangka panjang sekarang bagaimana dengan kereta cepat," kata Menteri Erick.
Kemudian terkait dengan masalah jarak kereta cepat yang pendek, dirinya juga bahkan sempat menyarankan. Dia ingin kereta cepat ini bisa diteruskan sampai ke Surabaya
"Ada statement saya pak presiden juga bicara yang sama tetapi masalahnya yang ini saja belum selesai masa mau lanjut. Dan tentu kembali pemerintahan baru berikutnya apakah mau melakukan atau tidak," ujarnya.
Sebelumnya, Ekonom senior dari Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri mengkritik proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung. Dia mengatakan, bahwa proyek tersebut sebagai proyek yang gagal.
Dalam hitungannya, pendanaan proyek ini diprediksi tak akan balik modal bahkan hingga kiamat. “Sebentar lagi rakyat membayar kereta cepat. Barang kali nanti tiketnya Rp 400.000 sekali jalan. Diperkirakan sampai kiamat pun tidak balik modal," ujarnya dalam sebuah dialog virtual.
Dia menjelaskan, pengerjaan infrastruktur tersebut hanya membuang banyak anggaran negara. Hal ini semakin diperparah karena kini anggaran proyek akan turut didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN setelah biaya proyeknya membengkak hingga Rp27,74 triliun.
Baca juga:
KCIC: Pencurian 118 Ton Besi Tak Pengaruhi Konstruksi Utama Proyek Kereta Cepat
Polisi Panggil PT WIKA Terkait Pencurian 118 Ribu Kg Besi Proyek Kereta Cepat
Polisi Selidiki Dugaan Keterlibatan Orang Dalam Terkait Pencurian Besi Kereta Cepat
Polsek Makassar Buru 4 Pencuri Besi Proyek Kereta Cepat
Apa Itu Base Equity yang jadi Dasar Sri Mulyani Suntik Rp 4,3 T untuk Kereta Cepat?
Komplotan Pencuri Besi Proyek Kereta Cepat Senilai Rp1 Miliar Dibekuk