ESDM: Maret, jadi penentu harga BBM naik atau turun
ESDM belum bisa menentukan harga BBM akan turun atau naik.
Direktur Pembinaan Program Migas Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agus Cahyano Adi mengatakan pemerintah dan DPR sepakat untuk melakukan evaluasi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) setiap tiga bulan sekali. Meskipun harga minyak dunia tengah anjlok, pemerintah tak bisa langsung mengevaluasi harga BBM, lantaran kesepakatan tersebut tak bisa dilanggar.
Pemerintah, kata Agus, baru bisa menetapkan harga BBM pada Maret 2016. "Untuk harga BBM pemerintah telah melakukan metode evaluasi, dulu setiap bulan, tapi sekarang kita tetapkan tiga bulan. Kapan harga (BBM) turunnya akan kita evaluasi pada Maret sehingga bisa ditetapkan pada tanggal 1 April 2016," ujar Agus dalam diskusi Energi Kita yang digagas merdeka.com, RRI, Sewatama, IJTI, IKN dan IJO di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (14/2).
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Kapan subsidi BBM mulai diterapkan di Indonesia? Akan tetapi sejak tahun 1974-1975 keadaan berubah dari memperoleh LBM menjadi mengeluarkan subsidi BBM," demikian penjelasan dalam buku terbitan Biro Humas dan HLN Pertamina.
-
Kenapa subsidi BBM dimulai di era Soeharto? Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.
-
Bagaimana cara Soeharto mempertahankan kebijakan subsidi BBM? Sayangnya, saran Habibie yang kala itu menjabat Menteri Riset dan Teknologi tak digubris. Soeharto berkukuh mempertahankan subsidi, dengan alasan negara masih punya uang.
-
Apa alasan utama Soeharto memberikan subsidi BBM? Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.
Hal ini sesuai dengan metode evaluasi yang dilakukan Kementerian ESDM mengenai harga BBM yang disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi di Indonesia saat ini.
"Kita menetapkan harga BBM dari minyak produk di pasar, kita hitung berapa nilai tukar, dan distribusi. Di kita selain ada biaya pokok tapi ada pajak. Untuk distribusi kita hitung di seluruh wilayah. Itu yang membedakan BBM kita dengan yang lain," kata dia.
Untuk menentukan harga BBM, pemerintah tidak melihat proyeksi, melainkan melihat perkembangan di tiga bulan ke belakang. Karena perubahan harga BBM ini bukan hanya mempengaruhi harga minyak di sektor hilir, tapi juga mempengaruhi harga migas di sektor hulu.
Dengan demikian, ESDM belum bisa menentukan harga BBM akan turun atau naik. "Bukan saatnya kita mengevaluasi saat ini, jadi saat Maret baru bisa ditentukan berdasarkan metode yang ada. Kita hitung dikalikan biaya distribusi dan pajak bisa keluar berapa," pungkas dia.