ESDM: Harga Pertamax Cs Bakal Dievaluasi Sebulan Sekali
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengevaluasi penurunan harga BBM nonsubsidi sekali dalam sebulan. Sebab, selama ini penurunan harga BBM nonsubsidi terlalu sering dilakukan sehingga membuat masyarakat bingung.
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengevaluasi penurunan harga BBM nonsubsidi sekali dalam sebulan. Sebab, selama ini penurunan harga BBM nonsubsidi terlalu sering dilakukan sehingga membuat masyarakat bingung.
"Kami sedang evaluasi, Pertamina baru saja (menurunkan) kemarin," ujar Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto dikutip Antara, Sabtu (12/1).
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Apa saja jenis BBM yang mengalami penurunan harga? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Apa saja komponen dalam jual beli BBM? Dalam jual beli BBM, lanjutnya, terdapat tiga komponen, yaitu Pajak PPN, PBBKB, dan Iuran BPH Migas. Ketiga komponen tersebut merupakan kontribusi para pelaku usaha kepada negara atas hasil pengelolaan kekayaan negara.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Sementara itu, kebijakan harga untuk jenis BBM tertentu seperti Solar 48 dan minyak tanah, kemudian BBM khusus penugasan yakni Premium 88 tidak mengalami kenaikan saat harga energi global tinggi. "Meskipun harga minyak dunia cukup fluktuatif, kami masih menjaga harga jenis BBM tertentu yaitu solar, minyak tanah, juga Premium tidak naik," jelas Djoko.
Menurut data dari Kementerian ESDM, produksi BBM sepanjang tahun 2018 mencapai 44,35 juta kiloliter, dengan realisasi penjualan tahun 2018 untuk BBM subsidi 2018 mencapai 16,12 juta kilo liter sedangkan BBM nonsubsidi mencapai 51,23 juta kiloliter. Sedangkan untuk penyaluran Fatty Acid Methyl Eter (FAME) atau biosolar B20 selama tahun 2018 mencapai 1,67 kiloliter.
Sebelumnya, Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi dengan besaran yang bervariatif seiring dengan turunnya harga rata-rata minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dolar Amerika.
Sementara harga BBM nonsubsidi yang mengalami penyesuaian harga yakni Pertalite turun sebesar Rp150 per liter, Pertamax turun Rp200 per liter, Pertamax Turbo Rp250 per liter, Dexlite turun Rp200 per liter dan Dex turun sebesar Rp100 per liter.
Pertamina sendiri akan terus mengevaluasi secara berkala harga BBM tersebut sesuai dengan dinamika harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah di pasar global.
Baca juga:
DPR Harap Penurunan Harga Pertamax Cs Tak Beratkan Keuangan Pertamina
Hari Ini, Harga Pertamax Cs Turun
SPBU Milik Pertamina di Bekasi Terapkan Harga Baru Pertamax Cs
Pertamina Turunkan Harga Pertamax Cs, Ini Rinciannya
Pemerintah Tetapkan Harga BBM Subsidi Tidak Naik
Pemerintah Jokowi Tambah Subsidi BBM dari Rp 500 jadi Rp 2.000 per liter di 2018