Eximbank target 200 UKM binaan jadi eksportir di 2019
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank turut berupaya meningkatkan kapasitas UKM untuk memasuki pasar global melalui kegiatan Jasa Konsultasi yaitu berupa program Coaching Program for New Exporters (CPNE). Dalam program ini, LPEI menyiapkan sebanyak mungkin calon eksportir yang handal.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank turut berupaya meningkatkan kapasitas UKM untuk memasuki pasar global melalui kegiatan Jasa Konsultasi yaitu berupa program Coaching Program for New Exporters (CPNE). Dalam program ini, LPEI menyiapkan sebanyak mungkin calon eksportir yang handal dan tangguh, baik ekspor secara langsung maupun tidak langsung dan siap bersaing di pasar global.
Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesly mengatakan, target CPNE tahun ini adalah 100 UKM yang GoLive di marketplace global serta menyiapkan banyak pelaku usaha untuk menjadi eksportir. "Untuk tahun 2019, LPEI akan menggandakan jumlah UKM yang GoLive sebanyak 200 UKM," ujar Sinthya dikutip merdeka.com dari keterangannya di Jakarta, Sabtu (27/10).
-
Bagaimana cara Kepala LKPP mendorong UMKK untuk berkontribusi dalam ekonomi Indonesia? Salah satunya dengan memasukan produknya di Katalog Elektronik. Sebagai marketplace terbesar yag dimiliki pemerintah, dengan memasukan produk dalam Katalog Elektronik, maka produk UMKK tersebut akan dilihat oleh 83 Kementerian/Lembaga dan lebih dari 500 Pemerintah Daerah.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Kenapa menurut Kepala LKPP, UMKK sangat penting untuk meningkatkan ketahanan ekonomi nasional? Kepala LKPP Hendrar Prihadi mengatakan, salah satu kunci ketahanan ekonomi nasional adalah majunya UMKK.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
Dalam rangka mendorong ekspor nasional, LPEI memfasilitasi UKM binaan dan nasabah UKM untuk bertemu dengan calon pembeli di acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 yang diselenggarakan selama 5 hari (24–28 Oktober 2018) di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Banten. UKM binaan merupakan peserta CPNE yang telah mendapatkan pelatihan serta pendampingan dari LPEI selama satu tahun ini.
Salah satu pelaku UKM Ekspor yang mengikuti TEI 2018 yaitu produsen perhiasan bernama Runa Jewelry. Perusahaan ini menjadi peserta CPNE sejak dua tahun lalu sehingga kini mampu meningkatkan pemasaran produknya di pasar global.
Desainer dan Owner Runi Palar Jewelry, Xenia Palar mengatakan, program CPNE memberikan dampak positif bagi perusahaan. Selama mengikuti CPNE, Runi Palar Jewelry mampu meningkatkan kemampuan dalam mengelola perusahaan. Demikian juga dengan meningkatnya kemampuan dalam mengelola website, serta manajemen keuangan.
Berbagai pengetahuan tersebut diperoleh dari seminar-seminar yang dilakukan oleh LPEI selama program CPNE. "Kemampuan tersebut penting bagi perusahaan sehingga lebih leluasa merambah ke pasar global," ujar Xenia.
Setelah mengikuti CPNE, Runi Palar Jewelry mampu memasarkan produknya ke luar negeri melalui berbagai pameran. Berbagai keuntungan yang diperoleh oleh Runi Palar Jewelry, antara lain mendapatkan booth gratis serta dapat terhubung dengan calon pembeli dari luar negeri.
LPEI juga mendukung Runi Palar Jewelry untuk mengikuti berbagai kegiatan di luar negeri, seperti fashion show yang diselenggarakan di Vienna, Austria pada September 2018 dan Kazakhstan. Perusahaan ini juga memperoleh pembiayaan dari LPEI untuk memperkuat permodalan sehingga mampu meningkatkan kapasitas produksinya serta mampu merambah pasar luar negeri di kawasan Asia.
Pada kegiatan TEI 2018 ini, Runi Palar Jewelry mendapatkan kesempatan untuk memasarkan produknya di luar negeri. Setelah mengikuti TEI 2018, perusahaan mendapatkan penawaran untuk mengikuti pameran yang akan digelar di Kedutaan Besar Italia dan Athena pada tahun depan. Pameran inilah yang akan membuka pintu bagi perusahaan untuk memasuki pasar global.
Runi Palar Jewelry mulai mendesain perhiasan pada tahun1968. Dalam perjalanan usahanya, Runi Palar Jewelry selalu mengekspresikan ide-ide yang segar di setiap kreasinya. Koleksinya menunjukkan kekuatan artistic yang diciptakan melalui pemahaman yang mendalam, sehingga menghasilkan proses produksi yang berkualitas tinggi.
Material yang digunakan berasal dari emas dan juga perak dengan kualitas terbaik, selain itu batu-batuan maupun mutiara yang dipergunakan dalam hiasan jewelry tersebut berasal dari daerah-daerah yang ada di Indonesia, seperti Jawa, Bali, dan Sumatra. Dan secara tradisional dibentuk untuk mewakili ciri khas jewelry dari seluruh Indonesia. Keunggulannya terdapat pada originalitas dan konsep artistic yang kuat, sesuai dengan tradisi daerah-daerah di Indonesia.
Baca juga:
LPEI dorong eksportir manfaatkan peluang dari perang dagang AS-China, ini caranya
Di TEI 2018, LPEI fasilitasi UKM binaan bertemu calon pembeli
Resmi kerja sama, LPEI beri dukungan pembiayaan ekspor ke PT Timah dan Wijaya Karya
Agustus 2018, LPEI salurkan pembiayaan ekspor Rp 106 triliun
LPEI dorong UMKM lokal tembus pasar global
Juni 2017, Indonesia Eximbank catatkan total aset Rp 103 triliun
Indonesia Eximbank target biayai 2 proyek smelter