Fenomena PNS Gadai SK Pengangkatan, Ekonom: Perlu Edukasi Literasi Keuangan
Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai, maraknya PNS terjerat utang ke bank disebabkan literasi keuangan abdi negara yang rendah. Apalagi terkait utang konsumsi yang memiliki risiko besar jika tidak bisa dikendalikan.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas menilai ekonomi kelompok aparatur sipil negara (ASN) atau PNS berada di atas rata-rata masyarakat kebanyakan masyarakat.
Namun, dia menyayangkan sikap beberapa PNS yang masih gampang teracuni tawaran kredit. Sehingga menimbulkan perilaku konsumtif yang membuatnya seolah tidak puas dengan pendapatan yang diterima.
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Kenapa Bank BRI membantu UMKM Jambu Kristal Tanwiedjie di Purworejo? Bank BRI banyak membantu masyarakat agar bisa terus bertahan dan meningkatkan perekonomian petani jambu kristal.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Mengapa BNI dan Bank Lampung berkolaborasi untuk menerbitkan Kartu Kredit Indonesia? Langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai, maraknya PNS terjerat utang ke bank disebabkan literasi keuangan abdi negara yang rendah. Apalagi terkait utang konsumsi yang memiliki risiko besar jika tidak bisa dikendalikan.
"Harusnya ada edukasi keuangan ke PNS bahwa utang konsumsi itu punya risiko," kata Bhima saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Sabtu (28/1).
Adanya literasi keuangan ini bisa membuat para PNS lebih mempertimbangkan lagi pengajuan kredit atau utang yang sifatnya hanya konsumtif. Apalagi kalau utang tersebut digunakan untuk memenuhi gengsi gaya hidup PNS yang menyandang predikat mapan.
"Jadi (PNS) lebih hati-hati dalam meminjam utang," kata dia.
Harus diakui, berstatus PNS bagi kalangan masyarakat masih identik dengan golongan yang mapan. Sehingga bila mereka hidup sederhana, malah dianggap sebelah mata atau bahkan aneh di masyarakat.
"Jadi ketika ada PNS handphone-nya biasa, motornya sederhana, rumahnya kontrak itu dianggap aneh di mata masyarakat kita," kata dia.
Tak heran, untuk memenuhi ekspektasi sosial yang tinggi ini, mereka rela menggadaikan Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebagai PNS. Padahal hal ini tidak semestinya menjadi ‘jalan ninja’ menutupi kekurangan pengeluaran bulanan.
"Gaya hidup yang tidak terkendali sehingga menjadi tren bagi PNS untuk menggadaikan SK ke lembaga keuangan demi menutup pengeluaran bulanan yang terlalu tinggi," pungkasnya.
(mdk/idr)