Fintech Asetku Catat Telah Salurkan Dana Lebih dari Rp3 Triliun
Di Asetku, lender dapat mengembangkan nilai dana menganggurnya (idle fund) dengan return rate 18 persen hingga 22 persen. Sebagai bentuk apresiasi Asetku kepada lenders, Asetku terus berinovasi menghadirkan produk-produk keuangan yang bermanfaat dan menjangkau masyarakat diseluruh penjuru wilayah Indonesia.
PT Pintar Inovasi Digital atau Asetku, salah satu platform Fintech P2P (peer to peer) lending yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK tercatat telah menyalurkan lebih dari Rp3 trilliun dana kepada peminjam yang sebelumnya tidak memiliki akses.
"Dana yang kami salurkan kepada lebih dari 700 ribu peminjam merupakan dana tunai yang bisa mereka gunakan untuk keperluan mendesak, beli barang untuk mendukung bisnisnya, macam-macam kebutuhan yang bisa menolong kehidupan peminjam telah Lenders kami bantu dengan melakukan pendanaan di aplikasi Asetku," ucap Direktur Asetku, Andrisyah Tauladan dikutip keterangannya di Jakarta.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Apa yang ditawarkan Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran? Dalam rangka tema HUT tahun ini, yaitu Jakarta sebagai Kota Global Dengan Berjuta Pesona, Adira Finance hadirkan Kampung Adira di Jakarta Fair dengan tujuan menyediakan solusi finansial yang unik dan mempesona bagi para pengunjung melalui sinergi dengan ekosistem.
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Kenapa Adira Finance hadir di Jakarta Fair Kemayoran? "Komitmen terhadap Pelanggan Harry Latif, Direktur Portofolio Adira Finance, menjelaskan bahwa kehadiran Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran adalah sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk terus mendekatkan diri dengan pelanggan melalui beragam solusi keuangan yang bersinergi dengan ekosistem. Upaya ini dilakukan agar pelanggan dapat merasakan pengalaman terbaik melalui produk inovatif serta berbagai program menarik."
Di Asetku, lender dapat mengembangkan nilai dana menganggurnya (idle fund) dengan return rate 18 persen hingga 22 persen. Sebagai bentuk apresiasi Asetku kepada lenders, Asetku terus berinovasi menghadirkan produk-produk keuangan yang bermanfaat dan menjangkau masyarakat diseluruh penjuru wilayah Indonesia.
Kehadiran layanan dan kemudahan yang ditawarkan perusahaan diharapkan dapat turut andil mewujudkan misi pemerintah untuk mencapai inklusi keuangan 75 persen. Industri fintech menyadari hal tersebut perlu diimbangi dengan literasi keuangan agar masyarakat lebih mengenal dan paham sebelum menggunakan layanan keuangan digital.
Oleh karena itu, Asetku ambil bagian dalam Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 (IFSE) yang berlangsung dua hari yaitu pada 23-24 September 2019 di Jakarta.
Andrisyah meyakini acara seperti IFSE sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia karena selain target inklusi keuangan pemerintah yang terbilang jauh, namun juga kesadaran masyarakat dalam mengenal manfaat dan menanggulangi risiko masih rendah.
"Kami menyadari untuk mencapai target inklusi keuangan Indonesia perlu adanya kegiatan-kegiatan edukasi atau pameran seperti ini untuk meningkatkan literasi keuangan. Melalui acara ini kami memberikan wadah atau akses kepada masyarakat agar dapat gali informasi sebanyak-banyaknya mengenai industri Fintech dimana semua berkumpul di dalam satu acara mulai dari regulator hingga platform Fintech itu sendiri seperti Asetku."
Partisipasi Asetku dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 (IFSE) juga merupakan bentuk dukungan akan perkembangan industri fintech di Indonesia juga merupakan upaya Asetku dalam menyambut Bulan Inklusi Keuangan pada Oktober mendatang. "Asetku terus mengembangkan kerja sama dengan pemain fintech tanah air. Kerja sama dengan berbagai fintech lain guna mendukung ekosistem bisnis Asetku," jelas Andrisyah.
Fintech P2P, platform yang menghubungkan antara peminjam/borrower dengan pemberi pinjaman/lender secara digital. Sangat penting bagi masyarakat yang ingin menggunakan layanan pinjam meminjam untuk memastikan platform tersebut sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Chief Risk Officer (CRO) Asetku, Jimmi Kharisma mengatakan sangat penting untuk calon pengguna memerhatikan legalitas perusahaan fintech P2P sebelum memilih menggunakan suatu platform. Calon pengguna dapat melihat daftar platform yang telah terdaftar hingga berizin di situs resmi OJK.
"Sebagai salah satu platform P2P lending yang telah terdaftar dan diawasi OJK, Asetku juga berkomitmen untuk selalu comply dengan seluruh regulasi dan kebijakan yang ada dan turut berpartisipasi untuk membangun industri P2P Lending di Indonesia," tutupnya.
Baca juga:
Kredivo Terapkan Teknologi Verifikasi Data dan Pendeteksi Penipuan Setara Bank
3 Tips agar Tak Sengsara Akibat Pinjaman Online Ilegal
BI: Inovasi Fintech Jangan Kebablasan dan Harus Hati-Hati
Bank Indonesia Contek India dan China Kelola Data Pengguna Fintech
OJK Tutup 1.300 Fintech Ilegal
Bos OJK Kaget Ada Orang Pinjam Online 20 Kali dalam Semalam