Freeport ngotot tak mau bangun pabrik pengolahan di Papua
Didesak bangun smelter di Papua, Freeport beri syarat.
PT Freeport Indonesia (PTFI) bergeming meski sudah didesak banyak pihak, termasuk pemerintah untuk membangun pabrik pengolahan (smelter) di dekat lokasi tambang Papua.
Freeport ngotot membangun smelter di Gresik, Jawa Timur dengan segala pertimbangan. Direktur Utama PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin menuturkan, pihaknya membutuhkan dana USD 2,3 miliar untuk membangun smelter. Freeport memilih membangun di Gresik karena infrastruktur pendukungnya sudah tersedia.
-
Dimana Smelter Freeport yang akan mengolah tembaga dan emas di Indonesia? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Apa yang akan dihasilkan dari beroperasinya Smelter Freeport di Gresik? Menurut dia, beroperasinya smelter PT Freeport ini akan memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia. Dengan hilirasasi ini, negara akan mendapatkan nilai tambah yang besar dari pajak maupun dividen.
-
Kapan Smelter Freeport di Gresik ditargetkan mulai beroperasi? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Siapa yang akan direkrut untuk bekerja di Smelter Freeport di Gresik? Dia menuturkan industri pengolahan tembaga ini nantinya akan merekrut 20 ribu anak-anak muda Indonesia untuk bekerja .
-
Dimana lokasi kejadian ledakan smelter PT ITSS? Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah akhirnya menetapkan dua tersangka kasus ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tshinshan Stainless Steel (ITTS) yang berada di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).
-
Apa yang terjadi di tambang emas di Gorontalo? Sebagai informasi, pusat koordinasi operasi SAR Basarnas menerima laporan terjadi bencana tanah longsor di areal tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, pada Sabtu (6/7), dan ada jiwa yang terancam dan membutuhkan pertolongan.
"Smelter ada penilaian teknis dan bisnis. Kami sudah memutuskan berdasarkan pertimbangan teknis dan bisnis, dan dukungan infrastruktur, akan dibangun di Gresik, di sana terdukung listrik ada pelabuhan ada air ada, kalau mau bangun smelter itu yang perlu diperhatikan adalah industri lanjutan," ujar Maroef Sjamsoeddin di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (25/5).
Smelter di Gresik diperkirakan hanya mampu menyerap 40 persen konsentrat yang diproduksi. Jika nantinya harus membangun smelter di dekat lokasi tambang di Papua, perusahaan yang berafiliasi ke Freeport McMoran di AS itu memberi persyaratan. Mantan Wakil Kepala BIN tersebut meminta dukungan infrastruktur.
"Adapun nantinya kalau akan dibangun di Papua, bagi Freeport ni perlu didukung. Mengatasi masalah konsentrat ini perlu didukung," ucapnya.
Maroef sepakat, perlu tambahan smelter untuk pengolahan hasil tambang yang semakin besar. Sebab saat ini smelter yang sudah beroperasi tak akan mampu menampung tambahan pasokan konsentrat mentah.
"Karena di masa akan datang yang menghasilkan konsentrat itu tak hanya Freeport, ada Newmont. Ada di Gorontalo. Besaran konsentrat tak akan bisa ditampung oleh smelter yang sudah eksis saat ini," katanya.
(mdk/noe)