Gandeng KA Logistik untuk Pengiriman Barang, Lion Parcel Hemat Biaya 400 Persen
Jika mengirim barang lewat udara, maka pihaknya tidak hanya harus membayar biaya Surat Muatan Udara (SMU) saja. Ada biaya-biaya lain yang harus ditanggung, misalnya biaya gudang.
PT Lion Express (Lion Parcel) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Kereta Api Logistik (KALOG) dalam pengiriman barang. Melalui kerja sama ini, sebagian barang kiriman Lion Parcel akan diangkut menggunakan kereta api. Sebaliknya, barang dari KA Logistik juga bakal dikirim menggunakan pesawat milik Lion Air.
Chief Executive Officer (CEO) Lion Parcel, Farian Kirana mengatakan, lewat kerja sama ini, pihaknya bisa melakukan efisiensi hingga 400 persen.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Apa saja jenis kursi terbaik di pesawat Lion Air? Menurut testimoni sebagian besar penumpang, kursi terbaik untuk armada 737 milik Lion Air adalah nomor 17 dan 20. Kursi terbaik untuk armada Airbus 330 adalah yang terdekat dengan pintu keluar.
"Kalau efisiensinya mungkin bisa mencapai 400 persen atau lebih. Untuk beberapa rute di intra Jawa itu efisiensi bisa mencapai sekitar mungkin 400 persen," kata dia di Kantor Lion Parcel, Jakarta, Jumat (8/3).
Menurut dia, jika mengirim barang lewat udara, maka pihaknya tidak hanya harus membayar biaya Surat Muatan Udara (SMU) saja. Ada biaya-biaya lain yang harus ditanggung, misalnya biaya gudang.
"Kalau lewat udara kan harus lewat x-ray dan skrining itu ada biaya biayanya lagi dan biaya-biaya untuk x-ray, gudang, skrining saja kurang lebih sudah bisa sama membayar untuk biaya transportasi pakai kereta. Itu belum kita menghitung biaya SMU yang sekarang mungkin lagi naik terus," jelas Farian.
Farian mencontohkan perbandingan biaya pengiriman Jakarta-Surabaya. Jika menggunakan jalur darat maka biaya yang harus ditanggung pihaknya bisa mencapai Rp 9.000 per Kg. Sementara lewat kereta api, biaya yang ditanggung cuma Rp 2.000.
"Contoh gini kali ya misalkan kalau kita kirim pakai udara biaya gudang tambah gudang tujuan itu mungkin sekitar Rp 3.000 per kilogram. Tambah kalau misalnya kita kirim contoh Jakarta ke Surabaya. Jakarta ke Surabaya itu sekitar Rp 5.000. Jadi total itu sudah Rp 8.000 sampai Rp 9.000 biaya per Kg-nya. Kalau pakai kereta api logistik itu biaya cuma Rp 2.000 per Kg. Jadi seperempatnya harga untuk pengiriman kota ke kota," urai Farian.
Efisiensi juga terjadi dari sisi waktu. Menurut dia, pengiriman lewat akan jauh lebih efisien. "Nah kita juga selain itu kita lihat beberapa kota itu kalau di pesawat itu preparation-nya banyak, jadi untuk dilakukan kiriman itu bisa harus 5 jam sebelum. Jadi kita ambil penerbangan yang JT sekian itu perlu persiapan sekitar 5 jam sebelum. Lalu setelah mendarat pun ada waktu lagi 2 jam sesudahnya," ujarnya.
"Jadi kalau pakai kereta api itu jauh lebih singkat. Jadi kita mungkin bisa 2 jam sebelum sudah bisa naik dan beberapa kota yang tidak punya bandara, dia bisa langsung lebih cepat begitu speed dan cost efficient," imbuhnya.
Saat ini, lanjut Farian, 90 persen porsi pengiriman Lion Parcel masih menggunakan jalur udara. Namun, dia tidak menutup kemungkinan porsi via udara akan berkurang dan beralih ke kereta api.
"Darat ini baru mulai, begitu kita lihat kaji ulang costing dan juga speed kita lihat mungkin bisa nyampe 40 persen darat 60 persen masih udara. Potensi naik dan itu akan terus kita tambahin dilihat dari kondisi market ya apabila SMU naik lagi pasti kita makin larikan ke kereta api," tandasnya.
Baca juga:
Tarif Muatan Udara Mahal, Lion Parcel Gandeng KA Logistik untuk Pengiriman Barang
Pelni Gratiskan Bagasi Penumpang Hingga 50 Kg
BPS: Penumpang Pesawat Turun di Januari 2019 Akibat Kebijakan Bagasi Berbayar
Kemenhub Bantah Penurunan Penumpang Pesawat Karena Kenaikan Harga Tiket dan Bagasi
Tak Hanya Lion Air dan Citilink, Pelni Juga Terapkan Bagasi Berbayar
Penundaan Bagasi Pesawat Berbayar, Indef Sentil Ketidaktegasan Pemerintah