Ganti Bahan Bakar 52 PLTD dengan Gas, PLN Klaim Bakal Hemat Rp4 Triliun
Langkah ini diambil sebagai bentuk implementasi Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 13 Tahun 2020 mengenai gasifikasi.
PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) memprediksi akan menghemat Rp4 triliun dengan adanya perubahan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi Bahan Bakar Gas (BBG) pada 52 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Direktur Utama PLN, Zulfikli Zaini mengatakan, PLN telah melakukan identifikasi untuk memetakan perencanaan konstruksi pembangkit guna merealisasikan rencana pengoperasian PLTD yang diubah bahan bakarnya dari BBM menjadi gas. Langkah ini diambil sebagai bentuk implementasi Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 13 Tahun 2020 mengenai gasifikasi.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
"Dari identifikasi tersebut, di bagi jadi lima wilayah," kata Zulkifli saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/1).
Dengan diterapkannya program penggantian konsumsi BBM menjadi gas, akan menurunkan konsumsi BBM pada sektor kelistrikan. Pada tahun lalu realisasi konsumsi BBM PLTD sebanyak 2,6 juta juta KL, dengan digantinya bahan bakar 52 PLTD menjadi BBG maka potensi konsumsi BBM yang dapat dikurangi sebanyak 1,6 juta KL sehingga PLN dapat menghemat biaya sebesar Rp4 triliun.
"Yang bisa diubah ke gas berdasarkan identifikasi 1,6 juta KL dengan estimasi pengurangan biaya operasi Rp4 triliun," tuturnya.
Upaya Kurangi Impor Minyak
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama PLN Darmwan Prasodjo mengungkapkan, perubahan konsumsi BBM ke BBG pada PLTD merupakan upaya PLN untuk mengurangi impor minyak.
"Kita mengubah BBM yang diimpor ini. Untuk itu Kementerian ESDM mengeluarkan strategi cukup cerdas, mengubah 52 PLTD dengan gas," katanya.
Darmawan menuturkan, harga gas jauh lebih murah meski ada proses gasifikasi untuk PLTD di wilayah terpencil 1 Million British Thermal Unit (MMbtu) minyak senilai dengan USD 19. Sementara, dengan volume yang sama, 1 MMbtu gas senilai USD 6 sampai USD 7.
Saat ini PLN sedang memperhitungkan penggantian bahan bakar PLTD dari BBM ke BBG.
"Ini sedang kita hitung Pak Dirut memberi tugas bagaimana dikolaborasikan, dilaksanakan sesuai target dua tahun," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)