Gugus Tugas Soal Perkiraan Berakhirnya Corona: Fokus Selamatkan Nyawa
Tim Pakar Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Beta Yulianita Gitaharie mengatakan, tidak ada yang tahu kapan pandemi Covid-19 ini berakhir. Banyak studi ilmiah dilakukan dan memperkirakan waktu berakhirnya pandemi.
Tim Pakar Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Beta Yulianita Gitaharie mengatakan, tidak ada yang tahu kapan pandemi Covid-19 ini berakhir. Banyak studi ilmiah dilakukan dan memperkirakan waktu berakhirnya pandemi.
Namun berbagai studi itu memiliki hasil yang berbeda-beda. Ada yang menyatakan pandemi akan berakhir di bulan September 2020. Tetapi studi lain memprediksi pandemi akan berakhir lebih dari bulan September karena memperhitungkan gelombang kedua penyebaran virus asal Wuhan ini.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Jadi memang benar-benar kita tidak tahu kapan covid ini akan berakhir," kata Beti dalam Talkshow bertajuk 'Update Tim Pakar: Penanganan Covid-19 - Respon dan Transformasi', di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (12/5).
Dalam situasi tak menentu ini, yang paling memungkinkan dilakukan, yakni fokus untuk menyelamatkan nyawa. Termasuk meminimalkan korban meninggal akibat virus corona. "Fokus utama kita ini adalah bagaimana menyelamatkan nyawa dan meminimalkan angka kematian," kata Beti.
Namun, kegiatan-kegiatan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat itu harus tetap berjalan. Sehingga menurut Beti tidak ada trade off antara kesehatan dan kegiatan ekonomi masyarakat.
"Keduanya harus berjalan," ucap Beti.
Dia meminta, bagi perusahaan yang masih bisa mempekerjakan karyawannya dari rumah tetap membayar gaji sebagaimana mestinya. Bagi karyawan seperti ini kata Beti tidak perlu khawatir karena pendapatan tetap ada.
"Meskipun tidak ngantor setiap hari tapi dengan bekerja dari rumah income nya atau gaji bulanannya tetap diterima dan dia tetap bisa menjalankan kehidupan kehidupannya," tutur Beti.
Diakui Beti pandemi ini telah berpengaruh terhadap perubahan sendi-sendi kehidupan ekonomi dan masyarakat. Beti menyebutkan dengan istilah baru new normal.
Gaya hidup baru yang semua aktivitas dilakukan dari rumah. Bekerja, bermain, sekolah hingga beribadah dari rumah. Menjaga jarak sosial dan jaga jarak ini untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
(mdk/azz)