Gula Masih Mahal dan Langka Meski Pemerintah Sudah Impor
Lonjakan harga gula bermula saat pemerintah terlambat dalam menerbitkan izin impor. Imbasnya, stok gula nasional menjadi langka sehingga kewalahan dalam memenuhi kebutuhan domestik di tengah pandemi covid-19.
Ketua Umum, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri mempertanyakan efektivitas impor gula yang dilakukan pemerintah. Sebab, hingga pertengahan April 2020, harga gula masih melambung tinggi di sejumlah daerah.
"Sudah sebulan lalu gembar-gembor impor. Tapi di lapangan masih tinggi harga (gula pasir)," kata Abdullah saat dihubungi Merdeka.com, Senin (20/4).
-
Kapan harga gula di Boyolali naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi.
-
Apa keunggulan pasir kucing wangi yang dijual dengan harga terjangkau? Cub n Kit Scented Cat Litter menawarkan pasir kucing wangi dengan kualitas premium dan harga terjangkau.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang dijual oleh pengedar pil koplo di Grobogan? Dari tangan pelaku polisi menyita ribuan butir pil koplo yang hendak dijual ke semua kalangan. Total ada 3.400 pil koplo yang disita dari tangan tersangka.
-
Apa yang dimaksud dengan gula darah? Gula darah adalah tingkat glukosa dalam darah Anda, yang merupakan sumber energi utama untuk tubuh Anda.
-
Apa itu kupat banyu pindang? Kupat banyu pindang yang lezat kini jadi kuliner legendaris di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Tingginya harga gula terjadi karena kurangnya stok di pasaran. Pemerintah pun waktu itu langsung impor demi menstabilkan harga. Namun, harga jual di sejumlah pasar tradisional Indonesia masih tinggi, seperti di pasar Arjawinangun Cirebon gula pasir dipatok Rp14.000 per kilogram, di pasar Jatibarang Indramayu dibanderol Rp16.000 per kilogram bahkan di DKI Jakarta harga gula mencapai Rp19.000 per kilogram.
Abdullah menegaskan, lonjakan harga gula bermula saat pemerintah terlambat dalam menerbitkan izin impor. Imbasnya, stok gula nasional menjadi langka sehingga kewalahan dalam memenuhi kebutuhan domestik di tengah pandemi covid-19.
Abdullah menambahkan, lambannya proses pendistribusian gula impor juga berimbas pada harga jual gula di pasar domestik masih tinggi. Sebab, menjelang bulan suci Ramadan dikhawatirkan harga gula kembali melonjak.
Abdullah pun mendorong pemerintah untuk lebih cermat dalam melakukan impor bahan pangan serta mempermudah proses birokrasi dalam penerbitan izin impor pangan.
"Kalau harga gula terus tinggi di pasaran. Apa manfaatnya impor," singkat dia.
keluhan Masyarakat
Sementara itu, Andini yang merupakan seorang ibu rumah tangga mengeluhkan harga jual gula yang masih tinggi disaat kondisi ekonomi keluarga tengah sulit akibat wabah corona.
"Gula saja sudah Rp14.000 per kilogram. Belum sembako lainnya," keluh Andini.
Untuk itu, Andini terpaksa menghemat konsumsi gula sejak satu bulan terakhir agar kebutuhan keluarga lainnya dapat terpenuhi.
"Biasa satu minggu habis 2 kilogram, sekarang 1 kilogram," terang dia.
Oleh karenanya pemerintah diharapkan segera melakukan impor gula serta operasi pasar guna menekan harga jual gula yang masih tinggi.