Gunung Anak Krakatau Meletus, Aktivitas Bandara Radin Inten II Normal
Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat malam, 10 April 2020 hingga Sabtu (11/4) pagi. Menurut laporan, ketinggian kolom abu terpantau sekitar 500 meter di atas puncak, atau 657 meter di atas permukaan laut. Letusan Gunung Anak Krakatau pada dini hari tadi tak sampai mengganggu kegiatan penerbangan.
Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat malam, 10 April 2020 hingga Sabtu (11/4) pagi. Menurut laporan, ketinggian kolom abu terpantau sekitar 500 meter di atas puncak, atau 657 meter di atas permukaan laut.
Letusan Gunung Anak Krakatau pada dini hari tadi tak sampai mengganggu kegiatan penerbangan di Bandara Radin Inten II di Lampung. Saat ini, operasional bandara tersebut masih normal.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
-
Siapa yang bertugas memantau gunung berapi di Indonesia? Dilansir situs resmi Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) adalah lembaga yang bertugas memantau gunung berapi.
"Alhamdulillah tidak ada gangguan sampai dengan sekarang. Operasi penerbangan normal," ujar Executive General Manager (EGM) Bandara Radin Inten II Asep Kosasih Samapta kepada Liputan6.com, Sabtu (11/4).
Asep mengatakan, Bandara Radin Inten II telah dilengkapi dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) apabila ada hal-hal yang bersifat mendesak, termasuk juga yang diakibatkan oleh letusan Gunung Anak Krakatau.
"Yang jelas kami terus koordinasi dan komunikasi dengan pemantau aktivitas gunung berapi, prediksi penyebaran abu vulkano, kecepatan angin, sampai ketinggian letusan," ungkapnya.
"Semua ada perhitungannya sampai dengan prosedur penutupan bandara apabila gangguan akibat abu yang membahayakan operasi penerbangan," dia menambahkan.
Erupsi Tak Ganggu Bandara Disekitarnya
Lebih lanjut, Asep menyampaikan, menurut kabar yang didapatkannya, erupsi Gunung Anak Krakatau juga belum mengganggu kegiatan operasi penerbangan di bandara-bandara lainnya.
"Normal operasi, Alhamdulillah. Saya monitor ketat, dan pasti dapat data-data dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan dan resmi," pungkas dia.
Sumber: Liputan6
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
(mdk/did)