Harga BBM bakal disesuaikan per 6 bulan, dimulai November 2015
Keputusan 6 bulan dinilai memberi kestabilan pada perekonomian akibat penyesuaian harga BBM.
Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengubah jangka waktu skema perhitungan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kecenderungannya pengkajian harga dilakukan tiap enam bulan sekali.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan dirinya akan memutuskan skema baru penetapan harga BBM baru pada bulan November 2015 mendatang.
"Kedua harga BBM ditinjau lebih lama, November saya memutuskan, kecenderungannya enam bulan sekali," ujar Menteri Sudirman di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (31/7).
Sementara itu, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Agus Cahyoni Adi menambahkan diubahnya waktu pengkajian harga BBM yang lebih panjang guna menjaga stabilitas ekonomi serta memberikan kesempatan bagi dunia usaha untuk menyusun ongkos produksi.
"Sehingga kita melihat dalam kebijakan harga BBM enam bulan atau tiga bulan akan diputuskan," tandasnya.
Sebelumnya, Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja, mengatakan dari perhitungan tersebut disimpulkan, periode penetapan harga BBM setiap 6 bulan dirasa paling stabil dibandingkan periode 3 dan 4 bulan.
Penetapan harga BBM setiap bulan belum dapat dilakukan di negara-negara yang berkembang seperti Indonesia karena dapat menimbulkan dampak yang luas. Wiratmaja mengibaratkan, terkait harga BBM, Indonesia seperti anak kecil yang baru belajar berjalan, harus dibiasakan berjalan di jalanan yang datar terlebih dahulu, baru berjalan di hutan yang terjal.
Artinya, setelah sekian lama menikmati harga BBM yang bersubsidi, terhadap masyarakat tidak dapat langsung diterapkan harga BBM yang berubah dengan cepat.Hal ini berbeda dengan negara yang ekonominya kuat atau mapan, tidak masalah apabila harga BBM naik-turun dengan cepat.
"Dulu kita kira pelandaian dengan satu bulan itu cukup. Ternyata belum cukup karena begitu harga naik. Inflasi naik. Harga barang naik. Saat harga diturunkan, harga barang tidak mau turun," ucap Wiratmaja seperti dilansir dari situs resmi Ditjen Migas Kementerian ESDm di Jakarta, Rabu (29/7).
Meski opsi periode 6 bulan dirasa paling pas, keputusan yang akan diambil berada di tangan Menteri ESDM dengan mempertimbangkan aspek politik, sosial dan ekonomi.
Baca juga:
Pemerintah diminta untuk ganti kerugian Pertamina jual Premium
Pemerintah jamin sengketa blok migas tak ganggu produksi nasional
Megaproyek transmisi listrik, PLN diminta libatkan pengusaha lokal
Bangun transmisi listrik 46 ribu km, PLN butuh Rp 200 triliun
Cara Jokowi berangus trader gas yang tak mau bangun infrastruktur
-
Apa sikap AHY yang dipuji oleh Sudirman Said? Mengajak seluruh kader untuk “move on” memberi signal yang menunjukkan kedewasaan politik Juru Bicara Bacapres Anies Baswedan Sudirman Said memuji sikap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengajak kader memaafkan dan move on fokus menyongsong peluang menuju Pilpres 2024.
-
Siapa yang dipuji oleh Sudirman Said terkait sikap move on? Juru Bicara Bacapres Anies Baswedan Sudirman Said memuji sikap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengajak kader memaafkan dan move on fokus menyongsong peluang menuju Pilpres 2024.
-
Kenapa Sudirman Said menilai sikap AHY sebagai bukti kedewasaan politik? Dia mengatakan sikap yang ditunjukkan AHY patut untuk diapresiasi karena bagian dari kematangan berpolitik dari putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, dalam menghadapi suasana yang tidak mudah ini.
-
Bagaimana Anwar Sutan Saidi membantu Tentara Keamanan Rakyat (TKR)? Setelah Gyugun diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Anwar tak segan-segan untuk memberikan dana segar kepada organisasi tersebut.
-
Bagaimana Abdul Somad dikenal? Abdul Somad dikenal sebagai seorang pendakwah yang sangat fenomenal. Gaya ceramahnya cenderung tegas, dan beliau pernah mengalami deportasi dari imigrasi bandara Singapura.
-
Bagaimana Said Abdullah memulai karir politiknya? Sebelum itu, Said memulai karir politiknya dengan menjadi Ketua DPC Banteng Muda Indonesia Kabupaten Sumenep periode 1982-1985.