Harga BBM Direncanakan Naik, Pengusaha Warteg: Kami Butuh Kepastian
Pelaku usaha kuliner Warung Tegal (Warteg) mendesak pemerintah untuk bersikap tegas terkait rencana menaikkan harga BBM subsidi jenis Pertalite maupun Solar akibat mahalnya harga minyak mentah dunia. Sebab, akibat tarik ulur wacana kenaikan BBM tersebut telah membuat harga sembako naik.
Pelaku usaha kuliner Warung Tegal (Warteg) mendesak pemerintah untuk bersikap tegas terkait rencana menaikkan harga BBM subsidi jenis Pertalite maupun Solar akibat mahalnya harga minyak mentah dunia. Sebab, akibat tarik ulur wacana kenaikan BBM tersebut telah membuat harga sembako naik.
"Pedagang warteg butuh kepastian, artinya ketika pemerintah mau menaikan BBM harus ada kepastian. Jangan maju mundur, sementara harga sudah pada naik karena isu BBM akan naik," ujar Ketua Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni kepada Merdeka.com di Jakarta, Jumat (2/9).
-
Apa yang dilakukan BRI untuk membantu UMKM kuliner? "Acara ini kami harapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM sehingga dapat terbangun usaha yang berkualitas. Di sisi lain masyarakat juga diharapkan dapat menikmati dan mengonsumsi kuliner Nusantara sebagai warisan budaya," katanya.
-
Bagaimana BRI membantu pelaku usaha UMKM? Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum. "Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan BRI, mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik," ujar Erick.
-
Kapan taman kuliner di Kalurahan Karangtalun diserahkan kepada BUMDes? Waktu terus berjalan. Para pedagang yang berjualan di taman kuliner datang dan pergi silih berganti. Di kemudian hari, pengelolaan taman kuliner itu kemudian diserahkan ke BUMDes Karangtalun. Oleh BUMDes, taman kuliner itu direnovasi menjadi lebih baik.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Bagaimana BUMDes Karangtalun memanfaatkan lahan bekas pasar untuk taman kuliner? Pada tahun 2018, Dinas Perindragkop Kabupaten Bantul membangun taman kuliner di sisi barat lapangan. Pedagang yang sebelumnya berjualan di lapak lama dipersilakan untuk berjualan di tempat kuliner itu.
-
Bagaimana cara Pinarak Chotea & Eatery mendukung UMKM binaan BRI? “Produk UMKM binaan Bank BRI yang akan hadir di Pinarak ini di antaranya ada kain wastra, tas kulit, dompet kulit, gelang, kalung dan aksesoris lainnya,”
Mukroni mencatat, saat ini, harga telur ayam terus berkisar antara Rp30.000-Rp sampai Rp31.000 per kilogram (kg). Padahal, dalam situasi normal bahan pangan tinggi protein hewani tersebut hanya dibanderol Rp 24.000 per kg.
Selain telur, harga komoditas cabai juga terpantau masih tinggi. Misalnya, untuk cabai merah TW di jual Rp80.000 per kg dari harga normal Rp26.000 per kg.
"Sekarang beras juga naik. Untuk yang kemasan karung ukuran 50 kg, itu naik Rp500 per kilo nya, mas," imbuhnya.
Adapun, lanjut Mukroni, sejumlah pedagang di pasar mengatakan kenaikan harga pangan ini mengikuti rencana pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga BBM subsidi. "Jadi, mereka pedagang pasar beralasan harga naik karena BBM juga akan naik," ucapnya.
Oleh karena itu, Mukroni berharap pemerintah tidak membiarkan wacana kenaikan BBM subsidi tersebut terus berlarut-larut. "Karena ketidakpastian ini membuat harga pangan juga naik," pungkasnya.
Penjelasan Jokowi soal Harga BBM Subsidi Tak Kunjung Naik
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun angkat bicara mengenai kepastian kenaikan harga BBM Subsidi. Dia menegaskan, soal ini masih dilakukan penghitungan.
Dalam beberapa waktu belakangan, pemerintah memang berencana menaikkan BBM Subsidi. Namun, kabar kenaikan ini masih sebatas sinyal-sinyal dari pemerintah.
"BBM semuanya masih pada proses dihitung, dikalkulasi dengan hati-hati, masih dalam proses dihitung dengan penuh kehati-hatian," kata dia kepada wartawan, mengutip Keterangan Pers yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/9).
(mdk/bim)