Harga beras mahal, penghasilan pedagang di Pasar Tebet turun 30 persen
"Biasanya kan kalau beras naiknya cuma Rp 500 tidak sampai Rp 2.000 makanya pembeli kaya membatasi. Kalau berkurang pembeli enggak karena beras kan kebutuhan pokok cuma mereka mengurangi saja. Penghasilan saya pun menurun 20 persen sampai 30 persen," terang Mulyadi.
Harga beras di pasaran masih mengalami kenaikan, hal ini disebabkan terbatasnya pasokan beras. Maka untuk menjaga ketersediaan beras, pemerintah melakukan impor beras sebanyak 500.000 ton dari beberapa negara seperti Thailand dan Vietnam.
Pedagang beras di Pasar Tebet, Mulyadi menuturkan, hingga saat ini harga beras masih tinggi sekitar Rp 12.000 sampai Rp 13.000 per Kg. Kenaikan tersebut berkisar Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per Kg dari harga normal.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Bagaimana kondisi harga beras di pasaran saat ini? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
"Harga beras masih tinggi, rata-rata naiknya Rp 1.000 sampai Rp 2.000 per Kg. Beras medium naiknya Rp 2.000, premium Rp 1.000," katanya saat ditemui merdeka.com, di Pasar Tebet, Jakarta, Sabtu (20/1).
Mulyadi mengungkapkan sejak kenaikan ini masyarakat membatasi pembelian beras di tokonya. Konsumen yang biasa membeli 5 Kg menjadi 3 Kg akibat dari kenaikan ini. Tentu saja hal tersebut berpengaruh terhadap penghasilan yang didapatkan.
"Biasanya kan kalau beras naiknya cuma Rp 500 tidak sampai Rp 2.000
makanya pembeli kaya membatasi. Kalau berkurang pembeli enggak karena beras kan kebutuhan pokok cuma mereka mengurangi saja. Penghasilan saya pun menurun 20 persen sampai 30 persen," terang Mulyadi.
Menurutnya, saat ini yang mengalami kenaikan hanya beras. Untuk bahan pokok lainnya relatif stabil. Seperti gula dan garam yang direncanakan juga akan impor harganya masih stabil. Garam Rp 8,000 per bungkus sementara gula Rp 12.500 per kg. Selain itu telur yang dua pekan lalu mengalami kenaikan Rp 28.000 kini sudah kembali turun Rp Rp 24.000.
Sementara itu, di situs Info Pangan Jakarta harga beras setra I/ premium Rp 12.461 per kg, beras IR 42/ pera Rp 11.986 per kg, beras muncul Rp 11.741 per kg, beras IR III (IR 64) Rp 9.661 per kg, beras IR II (IR 64) Ramos Rp 10.856 per kg, bers IR. I (IR 64) Rp 11.723 per kg.
Baca juga:
Curhat pedagang harga beras masih mahal
Sudah dikucurkan 1.000 ton, namun harga beras di Banyumas masih tinggi
Iluni UI sesalkan impor beras 500.000 ton dilakukan jelang musim panen
Menko Darmin: Tolong tidak usah berdebat lagi soal impor beras
Cerita ada JK di balik keputusan impor beras hingga banjir penolakan
Mendag: Impor beras 500.000 ton arahan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla