Harga elpiji 12 Kg naik, konsumen ramai serbu tabung 3 Kg
Kebanyakan pembeli elpiji 12 Kg adalah pedagang makanan atau warteg.
Kenaikan harga elpiji 12 Kg membuat pedagang mengalami kesulitan dalam menjual tabung gas tersebut. Sebab, para pembeli lebih memilih untuk membeli elpiji 3 Kg.
Kenaikan harga, menurut salah satu penjual Elpiji 12 Kg, Amalia (28 tahun) sudah terjadi sebelum tahun baru. Pasalnya, dia biasa mengambil harga elpiji 12 Kg Rp 85.000 per tabung dari agen, sedangkan sudah satu minggu ini menjadi Rp 90.000 per tabung.
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Kapan Pertamina menambahkan pasokan LPG 3 kg? Pertamina terus memantau kebutuhan LPG 3 Kg hingga masa libur Lebaran selesai.
-
Bagaimana Pertamina memastikan keamanan tabung gas elpiji yang beredar di pasaran? Setiap tabung elpiji akan diuji ulang setiap lima tahun, untuk memastikan seluruh tabung yang telah digunakan konsumen, tetap memenuhi standar keamanan yang telah ditentukan.
-
Kenapa Pertamina melakukan pengujian ulang terhadap tabung gas elpiji? Setiap tabung elpiji akan diuji ulang setiap lima tahun, untuk memastikan seluruh tabung yang telah digunakan konsumen, tetap memenuhi standar keamanan yang telah ditentukan.
-
Bagaimana Pertamina memastikan pasokan LPG 3 kg aman? Pertamina Patra Niaga memastikan stok LPG 3 Kg aman berada di level 14-15 hari. “Pertamina terus memonitor kebutuhan LPG 3 Kg hingga akhir Lebaran dan kita lakukan penambahan ke daerah yang memang membutuhkan” ujar Irto.
-
Berapa banyak LPG 3 kg yang ditambahkan Pertamina? Pertamina melalui anak usahanya,PT Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan LPG 3 kilogram (Kg) sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
"Sebelum tahun baru, tadinya beli dari agen Rp 85 ribuan eh naik Rp 90 ribu. Mungkin tempat lain bisa lebih mahal," ujar wanita yang berjualan di Palmerah kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (1/1).
Menurut perempuan asli Betawi ini, kenaikan harga membuat elpiji subsidi 3 Kg lebih laku diserbu konsumen yang sebelumnya merupakan pengguna elpiji 12 Kg.
"Pengaruh sekali, yang tadinya beli yang gede, tiba-tiba konsumen banyak mikir dan beli yang 3 kiloan," jelasnya.
Amalia, yang berjualan elpiji sejak 2007 ini, mengaku kebanyakan pembeli elpiji 12 Kg adalah pedagang makanan atau warteg. Tetapi, semenjak harga naik maka gas elpiji 12 Kg semakin tidak laku dibeli oleh mereka.
"Kadang suka beralih, kadang bertahan. Kadang mereka 3 kilo enggak mau yang besar. Males 12 kilo mahal," terangnya.
Sebelumnya, mulai hari ini, PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga jual Elpiji kemasan 12 Kg dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp 3.959 per Kg. Besaran kenaikan di tingkat konsumen akan bervariasi berdasarkan jarak SPBBE ke titik serah (supply point).
Perseroan sendiri telah mengembangkan sistem monitoring penyaluran LPG 3 Kg (SIMOL3K) yang diimplementasikan secara bertahap di seluruh Indonesia mulai bulan Desember 2013. Sistem ini bertujuan mengantisipasi beralihnya konsumen elpiji non subsidi kemasan 12 Kg ke 3 Kg.
"Dengan adanya sistem ini, Pertamina akan dapat memonitor penyaluran LPG 3 Kg hingga level pangkalan berdasarkan alokasi daerahnya," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir.
(mdk/bim)