Harga Emas Diprediksi Tembus Rp 800.000 per Gram di Akhir 2019
CEO dan Co Founder Tamasia Muhammad Assad memprediksi harga emas akan mengalami kenaikan signifikan. Dia sendiri memperkirakan harga emas pada akhir tahun 2019 dapat menembus Rp 800.000 per gram.
CEO dan Co Founder Tamasia Muhammad Assad memprediksi harga emas akan mengalami kenaikan signifikan. Dia sendiri memperkirakan harga emas pada akhir tahun 2019 dapat menembus Rp 800.000 per gram.
"Tahun lalu hanya Rp 680.000 per gram, sekarang naik menjadi Rp 720.000. Kalau prediksi saya pribadi bisa sampai Rp 800.000 per gram sampai akhir tahun," kata dia, di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (15/8).
-
Mengapa harga emas Antam naik? Harga emas dunia melonjak setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu harapan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga paling cepat pada bulan September.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Bagaimana harga emas Antam ditentukan? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi. Sehingga harga jual logam mulia Antam berat 1 gram dibanderol Rp1.383.000.
-
Bagaimana cara mengetahui fluktuasi harga emas? Harga Emas memang tergolong fluktuatif, atau dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu. Perubahannya pun tidak selalu meningkat, ada kalanya menurun pada hari berikutnya.
-
Kapan harga emas mengalami kenaikan yang signifikan? Menurut data yang dikeluarkan NASDAQ di New York, Amerika Serikat, selama periode tersebut, harga emas naik dari 35 dolar per saham menjadi 850 dolar per saham .
-
Apa yang menyebabkan harga emas Antam naik? Harga emas dunia melonjak setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu harapan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga paling cepat pada bulan September.
Dia menuturkan, kenaikan harga emas tersebut didorong oleh ketidakpastian ekonomi global, seperti perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang tak kunjung mereda. Selain itu, pemangkasan suku bunga acuan berbagai negara juga dipangkas dan devaluasi Yuan juga turut memberikan pengaruh.
"Capital market juga kita lihat agak goyang terdampak. Itu membuat harga emas melonjak tinggi karena orang enggak akan masukin uangnya ke bank karena bunga rendah," ucap Assad.
Selain itu, menurut dia, harga emas ke depan akan terus mengalami kenaikan lantaran persediaannya terbatas, sementara permintaannya terus naik. Selama 3 tahun terakhir, penjualan emas Antam naik cukup signifikan.
"Di tahun 2016 itu penjualan emas Antam sebesar 10,2 ton. Di 2017 sebesar 13,2 ton, dan di 2018 itu naik menjadi 25,3 ton emas," imbuhnya.
Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus menggunakan, kenaikan harga emas tidak akan menurunkan minat masyarakat untuk berinvestasi emas. Sebab menurut dia, ada kebiasaan masyarakat Indonesia yang dapat dibilang unik, yakni tetap berinvestasi di saat harga tinggi.
"Investor di Indonesia ini lucu, ketika harga tinggi berbondong-bondong investasi. Selain itu juga persoalan perang dagang dan pemangkasan suku bunga mempengaruhi kenaikan harga emas sekarang ini," tegas Paulus.
Baca juga:
Pecah Rekor, Harga Emas Hari ini Tembus Rp 759.000 per Gram
Harga Emas Antam Turun Tipis Rp 1.000 Menjadi Rp 754.000 per Gram
Harga Emas Naik Lagi, Tembus Harga Tertinggi di Rp 755.000 per Gram
ESDM: Harga Acuan Batubara dan Emas Naik di Agustus 2019
Harga Emas Naik Rp 2.000 Menjadi Rp 749.000 per Gram
Harga Emas Lanjutkan Pelemahan di Akhir Pekan, Posisi Hari ini di Rp747.000 per Gram