Harga Komoditas Tak Bisa Diprediksi Jadi Tantangan Ekonomi Indonesia di 2023
Harga komoditas juga dipengaruhi ketegangan geopolitik yang hingga saat ini masih belum juga mereda. Untuk saat ini, harga komoditas masih relatif tinggi, walaupun menunjukkan kecenderungan penurunan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut bahwa volatilitas harga komoditas masih menjadi tantangan bagi perekonomian Indonesia dan juga global di tahun depan.
Harga komoditas yang bergejolak memiliki dinamika yang sulit untuk diprediksi. Selain itu, harga komoditas juga dipengaruhi ketegangan geopolitik yang hingga saat ini masih belum juga mereda. Untuk saat ini, harga komoditas masih relatif tinggi, walaupun menunjukkan kecenderungan penurunan.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
"Beberapa menunjukkan kecenderungan penurunan seperti harga natural gas ala, juga CPO turun dari puncaknya yakni USD 1.700 per ton sekarang sekitar USD 899 per ton atau mendekati USD 900 per ton, yang mana itu membaik dibandingkan sebelumnya yang sempat turun pada level USD 700 per ton," ujar Sri Mulyani, dalam acara APBN KiTa, Jakarta, Selasa (20/12).
Selain itu, harga gandum yang sempat melonjak pada awal perang di Ukraina saat ini sudah menunjukan penurunan sekitar USD 740 per gantang.
Namun untuk komoditas batu bara mengalami kenaikan harga dan tetap bertahan pada level yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan karena situasi geopolitik dan juga adanya musim dingin di negara-negara Eropa.
"Harga energi menjadi sangat tidak mudah diprediksi. Di satu sisi harga minyak menurun karena kemarin disampaikan adanya perkembangan dari ekonomi negara maju yang melemah," tutup Sri Mulyani.
Baca juga:
Menengok Ekonomi Argentina, Pemenang Piala Dunia 2022 yang Hampir Terpuruk
Data BUMN: Penyaluran Kredit Bank Himbara Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi
Terungkap, Ini Alasan Menteri Jokowi Lebih Sering Berkunjung ke Qatar
Ekonomi China Diramal Melemah, Ini Dampaknya Bakal Terasa ke Indonesia
Ekonomi China di 2023 Diperkirakan akan Tumbuh, AS dan Eropa Masih Melemah