Harga Pertamax Plus Indonesia lebih mahal dari di AS dan Malaysia?
Secara teknis, pemerintah Jokowi-JK sudah tidak lagi memberi subsidi untuk solar dan premium.
Per 2 Januari 2015, Pertamina menjual Pertamax Plus atau bensin beroktan 95 dengan harga Rp 9.650. Sementara harga Pertamax biasa atau bensin beroktan 92 sebesar Rp 8.800 per liter. Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di Indonesia disebut-sebut masih jauh lebih mahal dibanding negara lain.
Pengamat ekonomi Iman Sugema menyebut, di Malaysia bensin beroktan RON 95 hanya dijual setara Rp 6.600 per liter. Sedangkan di Amerika, kata dia, dijual dengan harga setara Rp 6.700 per liter.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Apa saja jenis BBM yang mengalami penurunan harga? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Apa saja komponen dalam jual beli BBM? Dalam jual beli BBM, lanjutnya, terdapat tiga komponen, yaitu Pajak PPN, PBBKB, dan Iuran BPH Migas. Ketiga komponen tersebut merupakan kontribusi para pelaku usaha kepada negara atas hasil pengelolaan kekayaan negara.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
"Itu sudah harga eceran termasuk pajak 15 persen per Januari," ucap Iman dalam rapat bersama Komisi XI DPR di Senayan, Jakarta, Senin (19/1).
Kemudian, untuk harga Solar di Malaysia saat ini dijual eceran Rp 6.800 dan sudah termasuk pajak. Jika berkaca pada harga di Malaysia dan membandingkan dengan harga solar di Indonesia, sesungguhnya pemerintahan Jokowi-JK sudah tidak lagi memberikan subsidi.
"Secara teknis sudah tidak ada lagi subsidi untuk solar dan premium. Tapi saya tidak tahu Pertamina beli berapa kalau kita dibandingkan," tambahnya.
Dari kondisi saat ini, Iman menyarankan pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dengan dasar hukum baru agar subsidi dilepas. Momentum turunnya harga minyak dunia dirasa mendukung karena harga menjadi murah.
"Lepas subsidi ini untuk kepentingan jangka panjang dan fiskal," tegasnya.
Dalam pandangan Iman, bulan depan kemungkinan harga minyak dunia masih akan turun sehingga harga BBM dalam negeri bakal kembali turun. "Bulan depan masih akan turun. Kesempatan buat Indonesia bersih bersih secara fiskal jangka panjang," tutupnya.
(mdk/noe)