Harga Premium naik jadi Rp 7.000 perliter, mulai jam 18.00 WIB
Pemerintah akan menaikkan harga bahan bahan bakar minyak (BBM) Premium menjadi Rp 7.000, per liter dari sebelumnya Rp 6.550 per liter. Kenaikan harga rencananya akan diumumkan hari ini pukul 18.00 WIB. Ini dikarenakan adanya lonjakan harga minyak mentah dunia.
Pemerintah akan menaikkan harga bahan bahan bakar minyak (BBM) Premium menjadi Rp 7.000, per liter dari sebelumnya Rp 6.550 per liter. Kenaikan harga rencananya akan diumumkan hari ini pukul 18.00 WIB. Ini dikarenakan adanya lonjakan harga minyak mentah dunia.
"Sesuai arahan presiden, premium hari ini jam 18.00 WIB paling cepat, tergantung persiapan Pertamina ke 2.500 SPBU disesuaikan harganya," kata Jonan di Bali, Rabu (10/10).
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Apa saja jenis BBM yang mengalami penurunan harga? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Apa saja komponen dalam jual beli BBM? Dalam jual beli BBM, lanjutnya, terdapat tiga komponen, yaitu Pajak PPN, PBBKB, dan Iuran BPH Migas. Ketiga komponen tersebut merupakan kontribusi para pelaku usaha kepada negara atas hasil pengelolaan kekayaan negara.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
PT Pertamina (Persero) juga telah menyesuaikan harga BBM (BBM) khususnya Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO mulai pukul 11.00 WIB dan berlaku di seluruh Indonesia.
Sedangkan daerah yang terkena bencana alam seperti di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah sementara ini harga tidak mengalami kenaikan.
Menurut External Communication Manager PT Pertamina, Arya Dwi Paramita, penyesuaian harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Biosolar Non PSO merupakan dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik.
"Di mana saat ini harga minyak dunia rata-rata menembus 80 dolar per barel, dimana penetapannya mengacu pada Permen ESDM No 34 tahun 2018 Perubahan Kelima Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 39 Tahun 2014, Tentang Perhitungan Harga Jual Eceran BBM," jelas Arya dalam keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut, atas ketentuan tersebut, maka Pertamina menetapkan penyesuaian harga. Di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non PSO Rp.9.800 per liter.
Update: Pemerintah batalkan kenaikan harga Premium.
Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium. Alasannya, pemerintah masih membutuhkan kajian mendalam sebelum menaikkan harga.
Berita selengkapnya di sini -> Pemerintah batalkan rencana kenaikan harga Premium menjadi Rp 7.000 per liter
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pertamina yakin pengguna Pertamax tak beralih ke Premium meski harga naik
Meski naik Rp 900 per liter, harga Pertamax lebih murah dibanding produk Shell
Alasan Pertamina tak naikkan harga BBM di NTB
Harga Pertamax naik Rp 900 per liter jadi Rp 10.400 di Jakarta
Pertamina naikkan harga Pertamax mulai siang ini menjadi Rp 10.400 per liter
Masyarakat dinilai tak akan migrasi ke BBM oktan rendah, ini sebabnya