Harga Telur di Pasar Belum Alami Penurunan Sejak Natal
Harga telur di pasar tradisional masih cukup tinggi. Bahkan, tidak mengalami penurunan sejak periode Natal dan Tahun Baru. Di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur harga telur masih bertahan di angka Rp 27.000 per kilogram (Kg). Padahal, sebelumnya harga telur hanya Rp 22.000 - Rp 23.000 per Kg.
Harga telur di pasar tradisional masih cukup tinggi. Bahkan, tidak mengalami penurunan sejak periode Natal dan Tahun Baru. Di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur harga telur masih bertahan di angka Rp 27.000 per kilogram (Kg).
Salah satu pedagang, Ahmad, mengatakan harga tinggi tersebut terjadi sejak awal Desember. Padahal, sebelumnya harga telur hanya Rp 22.000 - Rp 23.000 per Kg.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga telur ayam di Pasar Induk Rau Serang mengalami kenaikan? "Harga telur ayam naik lagi menjadi Rp32 ribu, padahal sebelumnya Rp30 ribu per kg. Kenaikan harga telur ayam sudah terjadi sejak Lebaran haji," kata Ujang.
-
Bagaimana dampak kenaikan harga ayam potong di Pasar Induk Rau Serang terhadap penjualan? Yayan menambahkan, selama kenaikan ini penjualan ayam semakin menurun hingga 50 persen. "Biasanya per hari saya bisa menjual ayam sebanyak 200 ekor ayam. Namun, saat ini hanya 100-130 ekor per hari," kata Yayan menegaskan.
-
Apa saja jenis-jenis ayam Bangkok yang harganya mahal? Berikut jenis ayam Bangkok mahal dengan harga bikin melongo: Ayam Bangkok Ai Jae Jenis ayam Bangkok yang pertama adalah ayam Bangkok Ai Jae asli dari Thailand. Ayam Bangkok yang satu ini secara penampilan sebenarnya seperti ayam Bangkok pada umumnya. Namun pencinta ayam Bangkok pasti akan mengenali perbedaannya.Ayam Bangkok Ai Jae menjadi ayam Bangkok termahal di dunia, di mana ia dihargai senilai sekitar Rp1,2 miliar. Ayam Bangkok Campuran Tiga Darah Jenis ayam Bangkok berikutnya yaitu ayam Bangkok campuran tiga darah. Maksudnya ayam ini campuran rasa ayam bangkok, ayam birma dan ayam Saigon. Selain campuran tersebut berpengaruh pada penampilannya, campuran tiga darah itu juga diyakini menurunkan sifat unggul dari masing-masing ras.Meski tidak sefantastis harga ayam Bangkok Ai Jae, namun bagi Anda yang hanya ingin memeliharanya sebagai hobi, Anda perlu merogoh kocek sekitar Rp350 juta untuk memilikinya. Ayam Cemani Jenis ayam Bangkok selanjutnya adalah ayam Cemani, yakni ayam Bangkok asli Indonesia. Ayam cemani sangat mudah dikenali dari penampilannya, sebab seluruh tubuhnya berwarna hitam.Keunikan tersebut membuatnya memiliki harga selangit yang tak tanggung-tanggung. Harga ayam Bangkok Cemani ini bekisar antara Rp25 juta hingga Rp40 juta bergantung dari umurnya. Ayam Brahma Jenis ayam Bangkok satu ini berasal dari India. Ayam Brahma memiliki penampilan yang cantik di mana bulunya didominasi warna putih bersih. Warna hitamnya hanya ada pada bulu ekornya dan lehernya.Menariknya pula, kedua kaki ayam Brahma juga dipenuhi bulu putih sehingga terlihat seperti memakai celana. Selain ayam Brahma putih, ada pula ayam Brahma emas, ayam Brahma emas didominasi bulu berwarna cokelat cerah yang lebat. Ayam Brahma memiliki tinggi rata-rata 70 cm, sebagai perbandingan ayam kampung hanya memiliki tinggi 40 cm. Sehingga ayam Brahma tampak seperti ayam raksasa. Harga ayam Bangkok Brahma dibanderol hingga Rp7 jutaan bergantung dari umur dan bobotnya.
"Harga telur masih mahal. Rp 27.000 per Kg," kata dia kepada Merdeka.com, Minggu (13/1).
Sementara itu untuk eceran setengah Kg telur tersebut dijual dengan harga Rp 15.000 per Kg. Saat harga sedang normal, harganya hanya Rp 12.000.
Dia menyebutkan, mahalnya harga telur tersebut membuat para pembeli menjadi lebih selektif. Mereka lebih menginginkan telur berukuran kecil agar jumlahnya lebih banyak.
"Satu Kg biasanya 16 butir sekarang bisa jadi 17 atau 18 kalau milih yang ukuran kecil," ujarnya.
Sementara itu, berdasar informasi dari situs info pangan Jakarta, rata-rata harga telur hari ini Rp 25.574 per Kg. Harga tersebut disebutkan turun Rp 198 dibanding rata-rata harga di hari sebelumnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat menyinggung tentang dilema yang saat ini dihadapi pemerintah tentang terkait harga bahan pangan. "Memang pemerintah sering berada dalam posisi sulit. Sebab menjaga keseimbangan harga itu tidak mudah," ujar Presiden Jokowi.
"Kalau misalnya harga telur naik, yang teriak itu konsumen. Tapi kalau harga turun, peternak yang teriak, jangan turun lagi karena kami rugi," imbuhnya.
Baca juga:
Kementan: Harga Telur Akan Turun Karena Masalah Jagung Sudah Selesai
Harga Telur dan Daging Ayam di Bekasi Masih Tinggi
Tingginya Harga Telur Buat Inflasi Solo Tertinggi di Jawa Tengah
Harga Telur di Pasar Tradisional Saat Natal Dekati Rp 30.000 per Kg
Menko Darmin: Saya Khawatir Kalau Harga Telur Naik, Inflasinya Tinggi
Survei BI: Inflasi Awal Desember 0,3 Persen Dipicu Naiknya Harga Telur Ayam Ras
Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Telur di Jakarta Naik 21 Persen