Harga Tomat di Pasar Anjlok jadi Rp8.000 per Kg
Berbeda lagi dengan harga tomat di wilayah Pasar Tebet, Jakarta Selatan. Para pedagang juga mengalami penurunan harga menjadi Rp12.000/Kg dari Rp15.000/Kg. Penurunan harga di wilayah Jakarta ini tidak seanjlok di wilayah Bekasi.
Harga tomat di beberapa pasar di Jabodetabek terpantau turun. Di Pasar Pagi wilayah Bekasi Selatan, harga tomat turun menjadi Rp8.000 - Rp10.000 per Kilogram (Kg) dari sebelumnya Rp12.000 – Rp15.000/Kg.
"Sudah sejak kurang lebih satu bulan harga tomat turun. Saya ambil tomat dari pasar induk. Sudah dari sana harganya turun jadi kurang tahu juga karena apa," ujar Pedagang Sayuran, Widji, Bekasi, Jumat (27/9).
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bahan pangan apa yang mengalami kenaikan harga di Jakarta? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
-
Penghargaan apa yang diterima Denpasar dari Mendagri Tito? Wali Kota Denpasar, Bali, IGN Jaya Negara mendapat penghargaan Upakarya Wanua Nugraha dari Kementerian Dalam Negeri sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi dan kerja kerasnya memimpin dan mengembangkan Denpasar menjadi pusat perkotaan berkelanjutan dan berkualitas.
Berbeda lagi dengan harga tomat di wilayah Pasar Tebet, Jakarta Selatan. Para pedagang juga mengalami penurunan harga menjadi Rp12.000/Kg dari Rp15.000/Kg. Penurunan harga di wilayah Jakarta ini tidak seanjlok di wilayah Bekasi.
"Sekarang harganya Rp12.000 dari sebelumnya Rp15.000. Harga tomat turun ini belum hampir satu bulan," ucap Pedagang Tomat, Ita di pasar Tebet, Jakarta.
Penurunan harga pada pasokan tomat ini terjadi karena masa panen tomat bersamaan dengan pertanian di luar daerah. Akibatnya, hasil panen tomat melimpah dan petani enggan untuk memanen tomat.
Petani Biarkan Tomat Membusuk
Petani di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara membiarkan tomat membusuk dan tidak dipetik akibat harga yang sangat murah di pasaran.
"Kami membiarkan tomat tidak dipetik karena biaya produksi dengan harga jual sangat jauh, dan akan lebih merugikan petani," kata Yori P, petani tomat asal Langowan Minahasa seperti dikutip dari Antara Senin (16/9).
Dia mengatakan, harga tomat di tingkat petani kian menurun sejak beberapa pekan terakhir.
Sejumlah petani di Minahasa mengatakan harga tomat saat ini hanya Rp2.000 per kilogram, karena harga jual di tingkat pedagang hanya Rp3.000 per kg.
Harga tersebut anjlok sejak sebulan terakhir, padahal sebelumnya harga tomat di sentra perdagangan Kota Manado sempat mencapai Rp12.000 per kg.
Dia juga tidak menampik fluktuasi harga kerap kali terjadi lantaran masa panen tomat cenderung bersamaan dengan pertanian luar daerah. Anjloknya harga tomat menyebabkan para petani enggan untuk memanen tanamannya.
Petani justru membiarkan buahnya memerah di ladang bahkan dibiarkan masyarakat sekitar untuk memetiknya.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Ronny Erungan mengatakan pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga di pasar agar tetap stabil dan terkendali.
Harus diakui, katanya, harga tomat turun karena produksi petani yang sangat banyak.
Biasanya, hukum pasar akan berlaku jika stok banyak pasti harga akan turun, dan sebaliknya jika stok kurang, pasti harga meningkat.
"Kami akan terus mengawasi dan memantau agar kebutuhan pokok masyarakat akan selalu terpenuhi, tidak terjadi kekosongan," jelasnya.
(mdk/idr)