Hingga Oktober, BPS temukan peningkatan impor barang konsumsi
Hingga Oktober, BPS temukan peningkatan impor barang konsumsi. Nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–Oktober 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 8,60 persen dan 11,80 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan nilai impor Indonesia Oktober 2016 mencapai USD 11,47 miliar atau naik 1,55 persen apabila dibandingkan September 2016. Demikian pula jika dibandingkan Oktober 2015 naik 3,27 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan impor nonmigas Oktober 2016 mencapai USD 9,94 miliar atau naik 4,27 persen jika dibandingkan September 2016. Demikian pula apabila dibandingkan Oktober 2015 naik 6,33 persen.
"Impor migas Oktober 2016 mencapai USD 1,53 miliar atau turun 13,13 persen jika dibandingkan September 2016, demikian pula apabila dibandingkan Oktober 2015 turun 12,97 persen," ujarnya saat ditemui di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (15/11).
Secara kumulatif nilai impor Januari–Oktober 2016 mencapai USD 110,17 miliar atau turun 7,50 persen dibanding periode yang sama 2015. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas USD 15,30 miliar (turun 27,73 persen) dan nonmigas USD 94,86 miliar (turun 3,12 persen).
Nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–Oktober 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 8,60 persen dan 11,80 persen. Sebaliknya impor golongan barang konsumsi meningkat 13,75 persen.
"Peningkatan impor nonmigas terbesar Oktober 2016 adalah golongan mesin dan peralatan listrik USD 80,9 juta (6,25 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan serealia USD 53,8 juta (22,19 persen)," jelasnya.
Tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar Januari–Oktober 2016 adalah China dengan nilai USD 24,48 miliar (25,80 persen), Jepang USD 10,64 miliar (11,21 persen), dan Thailand USD 7,30 miliar (7,69 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 21,77 persen, sementara dari Uni Eropa 9,19 persen.
Baca juga:
BPS catat ekspor Oktober USD 12,68 M, terbesar menuju China
PLN targetkan 2.500 desa rasakan listrik dalam setahun
Mendag soal Rupiah melemah: Eksportir senang, paling jingkrak bombay
Mendag: Terpilihnya Donald Trump tak pengaruhi hubungan dagang RI-AS
BI: Ekspor non-migas RI turun ke titik terendah dalam 5 tahun
Neraca Perdagangan RI surplus USD 5,7 miliar di triwulan III-2016
Penjual cangkul di Malang belum tahu ada cangkul impor dari China
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.