Hingga September 2018, Penjualan Ancora Indonesia Naik 37 persen
PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) mengalami lonjakan dari sisi penjualan secara Year to Date (YTD) pada September 2018 mencapai USD 102,043 juta, naik 37 persen dibanding tahun lalu sebesar USD 74,538 juta.
PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) mengalami lonjakan dari sisi penjualan secara Year to Date (YTD) pada September 2018 mencapai USD 102,043 juta, naik 37 persen dibanding tahun lalu sebesar USD 74,538 juta.
Direktur Utama Ancora Indonesia Resources Rolaw Samosir menyampaikan, hasil penjualan pihaknya bisa menanjak lantaran adanya peningkatan dari salah satu anak perusahaan, yakni PT Multi Nitrotama Kimia (MNK).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Apa yang terjadi di Pasar Setan? Konon, pasar ini terletak di salah satu sabana luas yang menjadi jalur pendakian, dimana beberapa pendaki telah mengalami pengalaman yang tak terlupakan. Beberapa di antaranya melaporkan mendengar suara berisik dan keramaian yang mirip dengan suasana pasar, meskipun di jalur tersebut seharusnya sepi dengan hanya sabana luas dan tanah lapang.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
"Penjualan kami meningkat sebesar USD 27,5 juta, atau 37 persen. Itu terutama disebabkan oleh meningkatnya data penjualan di MNK," jelas dia dalam sebuah paparan publik di Senayan National Golf Club, Jakarta, Selasa (4/12).
Tercatat, penjualan MNK sendiri menjulang sebesar USD 28,4 juta atau 49 persen. Kenaikan tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai indikator, mulai dari peningkatan penjualan AN sebesar 29 persen, bahan peledak 12 persen, emulsi 3 persen, dan jasa lainnya sekitar 5 persen.
Rolaw melanjutkan, laba kotor perseroan juga turut mengalami lonjakan sangat besar secara YTD. Bila pada September 2017 laba kotor yang didapatkan USD 4,661 juta, tahun berikutnya menjadi USD 14,132 juta atau naik 203 persen.
Begitu juga dengan operating EBITDA, yang membesar 75 persen pada September 2018. Sebagai catatan, operating EBITDA OKAS pada September 2017 ialah sebanyak USD 4,261 juta dan meningkat jadi USD 7,473 pada September 2018.
Peningkatan ini, sambung Rolaw, juga turut dipengaruhi oleh perolehan EBITDA MNK pada periode yang sama. "Operating EBITDA meningkat USD 3,2 juta atau 75 persen, itu juga karena meningkatnya kinerja di MNK," ujar dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sri Mulyani Ingin 1.000 Perusahaan Indonesia Melantai di Bursa Saham
Di Depan Jokowi, Bos BEI Sebut Pasar Modal RI Masih Positif
Ajak Generasi Milenial Investasi Saham, Reli dan BEI gelar SPM di Dua Kampus
Harga Saham Jasa Marga Tak Stabil, Ini Alasannya
Mandiri Tunas Finance Targetkan Rp 1 Triliun Lewat Penawaran Obligasi