IKN Bakal Jadi Pelopor Kota Transportasi Cerdas, Begini Ciri-Cirinya
Semua kota di Indonesia diminta berlomba melakukan peningkatan prasarana sistem dan sarana yang ada di daerah.
Semua kota di Indonesia diminta berlomba melakukan peningkatan prasarana sistem dan sarana yang ada di daerah.
- Lahan Seluas 25.000 Hektare di IKN Disewa 50 Tahun untuk Bangun Pelabuhan Utama, Nilainya Fantastis
- Kereta Bandara Ibu Kota Nusantara Ditarget Selesai Tahun 2030
- Menhub Mau Pamer Transportasi Cerdas IKN ke Pejabat Negara Asia Pasifik Pekan Depan
- Menhub Budi Karya Pamerkan Kereta Listrik yang Bakal jadi Transportasi Umum di IKN
IKN Bakal Jadi Pelopor Kota Transportasi Cerdas, Begini Ciri-Cirinya
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi hendak membangun IKN Nusantara sebagai pionir kota dengan sistem transportasi cerdas.
Khususnya, yang terkait dengan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
"Kita ingin menjadikan IKN sebagai contoh satu kota dengan konsep EV yang baik, maka semua kota di Indonesia harus berlomba-lomba melakukan improvement prasarana sistem dan sarana yang ada di daerah," ujarnya dalam The 19th Intelligent Transport System (ITS) Asia Pacific Forum 2024 di Jakarta Convention Center, Selasa (28/5).
Pengadaan kendaraan listrik di IKN ini tak hanya disediakan oleh pemerintah. Menhub juga mendorong pihak swasta untuk ikut serta menyediakan beragam opsi kendaraan listrik, baik roda dua maupun empat.
"EV tak hanya disediakan oleh pemerintah. Pemerintah mengadakan, instansi mengadakan, tapi swasta juga mem-provide, baik secara CSR ataupun mereka commercial. Jadi itu akan jadi satu kolaborasi yang penting," tegasnya.
"Jadi ada yang memang dedicated pemerintah menyediakan, bahkan memberi subsidi, ada yang ownership bagi mereka-mereka yang tinggal di sana. Tapi ada juga yang leasing atau dia menggunakan secara sesaat," terang Menhub.
Selain kendaraan listrik, Menhub juga menyinggung kehadiran kereta otonom tanpa rel atau Autonomous Rail Transit (ART) di IKN. Rencananya, uji coba moda transportasi itu akan berlangsung Agustus 2024.
Namun begitu, uji coba ini masih bersifat belum komersial. Adapun biaya untuk trial kereta otonom tanpa rel ini bukan berasal dari alokasi APBN.
"Di sini juga ada ART, yaitu kereta api yang beroperasi tanpa rel yang kita akan segera showcase di sana. Kami harapkan Agustus ada uji coba. Belum komersil, dan belum pembangunan yang sifatnya dari APBN," tuturnya.