Imbas Wabah PMK, Harga Daging Sapi Naik Lagi Jadi Rp150.000 per Kg
Kenaikan harga daging sapi sendiri terjadi sejak dua pekan terakhir imbas wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyebabkan berkurangnya stok daging dari distributor.
Harga daging sapi terus merangkak naik. Saat ini dibanderol Rp150.000 per Kilogram (Kg) di Pasar PSPT Tebet, Jakarta Selatan . Harga itu terpantau dibanding periode Idul Adha 1443 H/2022 sebesar Rp130.000 per kg.
"Daging sapi naik lagi, Rp150.000 ya per Kg," ujar salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya kepada Merdeka.com, Minggu (24/7).
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
-
Kenapa Jambal Roti harganya lebih mahal dari daging sapi? Mahalnya harga ikan asin Jambal Roti ini juga terkait proses pengasinannya yang terbilang lama, dan rasanya yang lezat dengan tingginya peminat.
-
Apa keunggulan pasir kucing wangi yang dijual dengan harga terjangkau? Cub n Kit Scented Cat Litter menawarkan pasir kucing wangi dengan kualitas premium dan harga terjangkau.
-
Kenapa daging anjing di Bali dijual dengan harga yang mahal? Menurut Dharmadi, untuk daging anjing yang dijual di Bali cukup mahal seperti sate daging anjing yang sebelumnya ditemukan di pedagang di Kabupaten Buleleng, per porsi bisa mencapai Rp50.000."Tapi karena ini dijual terbatas dan dikonsumsi oleh orang terbatas pasti harganya lebih mahal dari pada sate babi dan sate kambing, paling sekitar Rp50.000," jelasnya.
Kenaikan harga daging sapi sendiri terjadi sejak dua pekan terakhir imbas wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyebabkan berkurangnya stok daging dari distributor.
"Mungkin ada pengaruh PMK juga ya. Jadi, dari sana daging berkurang," ungkapnya.
Berbeda dengan daging sapi, harga daging ayam justru mengalami penurunan. Saat ini, harga pangan tinggi protein hewani tersebut dibanderol Rp40.000 per Kg dari sebelumnya Rp45.000 per Kg.
"Ayam mulai turun, sekarang Rp40.000 per ekor ukuran sedang," ujar seorang pedagang ayam potong bernama Agung.
Masih Jauh dari Harga Normal
Meski begitu, Agung mengaku penurunan harga ayam ini masih jauh dari kisaran harga normal. Saat normal, harga satu ekor ayam ukuran sedang hanya di jual Rp28.000 - Rp30.000 per ekor.
"Jadi, sekarang harga ayam mulai turun tapi masih jauh dari normal," tekannya.
Dia pun mendesak pemerintah untuk segera menstabilkan harga ayam dalam waktu dekat. Mengingat, saat ini, konsumen juga dibebankan atas kenaikan harga pangan lainnya.
"Kasihan pembeli, kalau terus mahal. Belum lagi harga cabai tinggi," tutupnya.
(mdk/idr)