IMF Perkirakan Ekonomi Indonesia Tahun ini Tumbuh 4,8 Persen dan 6 Persen di 2022
International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pemulihan ekonomi Indonesia akan terjadi pada 2021 dan 2022. Produk Domestik Bruto (PDB) riil di Tanah Air diproyeksikan meningkat sebesar 4,8 persen pada 2021 dan 6 persen pada tahun 2022.
International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pemulihan ekonomi Indonesia akan terjadi pada 2021 dan 2022. Produk Domestik Bruto (PDB) riil di Tanah Air diproyeksikan meningkat sebesar 4,8 persen pada 2021 dan 6 persen pada tahun 2022.
Tim IMF, Thomas Helbling, menyebut bauran kebijakan ekonomi makro di Indonesia diperkirakan akan tetap akomodatif di 2021. Komitmen untuk secara bertahap memulihkan pilar kebijakan pra-pandemi juga akan membantu lebih meningkatkan kepercayaan pasar, terutama jika didukung oleh langkah-langkah pendapatan.
-
Bagaimana IMF membantu negara yang mengalami kesulitan ekonomi? IMF memberikan pinjaman kepada negara-negara anggotanya yang mengalami kesulitan keuangan. Tetapi sejalan dengan itu, IMF juga memberikan persyaratan dan rekomendasi kebijakan ekonomi yang harus diimplementasikan oleh negara peminjam.
-
Kenapa IMF didirikan? Tujuan utama pendirian IMF adalah untuk mempromosikan stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi internasional dengan memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara yang menghadapi kesulitan pembayaran internasional.
-
Apa tujuan utama dari IMF? Tujuan utama pendirian IMF adalah untuk mempromosikan stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi internasional dengan memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara yang menghadapi kesulitan pembayaran internasional.
-
Kapan IMF didirikan? IMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga. Dalam suasana pasca-Perang Dunia II yang penuh ketidakstabilan ekonomi dan politik, pada 22 Juli 1944, Konferensi Moneter dan Keuangan Internasional di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat, menghasilkan pembentukan Dana Moneter Internasional (IMF).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
Maka dari itu, momentum reformasi struktural harus dipertahankan dengan pendalaman keuangan dan digitalisasi. Strategi pemerintah jangka menengah untuk mengamankan pendapatan pajak juga dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembangunan jangka panjang dan perlindungan sosial yang lebih besar, dan transisi menuju ekonomi yang lebih hijau.
IMF menilai Indonesia sudah merespons dengan paket kebijakan yang berani, komprehensif, dan terkoordinasi untuk mengatasi kesulitan sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19. Intervensi kebijakan yang tepat waktu juga membantu menjaga stabilitas keuangan makro dan eksternal melalui periode tekanan pasar global.
"Prospeknya positif. Membangun pemulihan ekonomi pada paruh kedua tahun 2020, PDB riil diproyeksikan meningkat sebesar 4,8 persen pada tahun 2021 dan 6 persen pada tahun 2022, dipimpin oleh langkah-langkah dukungan kebijakan yang kuat, termasuk rencana distribusi vaksin Covid-19 sebagai serta membaiknya kondisi ekonomi dan keuangan global," ujarnya dikutip dari laporan IMF, Jumat (8/1).
Untuk mengamankan pemulihan yang sedang berlangsung, dukungan kebijakan yang memadai akan sangat penting. Bauran kebijakan makroekonomi yang akomodatif yang diharapkan pada tahun 2021 disambut baik. Sementara, untuk jangka menengah, pemulihan kerangka kebijakan ekonomi makro harus segera di ambil, seperti mengembalikan 3 persen dari target defisit anggaran PDB.
"Pengaturan kebijakan fiskal yang direncanakan untuk 2021 akan membantu mendorong pemulihan. Sambil mempertahankan beberapa pengeluaran darurat terkait pandemi mulai tahun 2020, anggaran 2021 mengalokasikan kembali sumber daya anggaran dan potensi pelimpahan untuk peningkatan pengeluaran berdampak tinggi, terutama investasi publik," ujarnya.
Selanjutnya
Di samping itu, untuk mendukung pemulihan tersebut Indonesia juga harus mengupayakan akomodasi moneter, melalui kombinasi suku bunga kebijakan yang lebih rendah dan pembelian obligasi pemerintah Bank Indonesia (BI), adalah tepat dalam keadaan luar biasa saat ini.
Rencana otoritas untuk hanya menggunakan mekanisme pasar yang ditetapkan pada April 2020 untuk pembelian obligasi pemerintah BI pada 2021 akan memberikan keseimbangan yang lebih baik, antara manfaat dan risiko yang terkait dengan pembiayaan anggaran moneter oleh BI.
"Sistem perbankan tetap stabil, berkat intervensi kebijakan yang berani dan tepat waktu. Namun, pencadangan kerugian pinjaman yang memadai akan menjadi penting bagi kemampuan bank untuk menyerap risiko kualitas aset yang meningkat," jelasnya.
Sementara Omnibus Law tentang penciptaan lapangan kerja harus membantu menurunkan hambatan terhadap pekerjaan baru, menciptakan investasi dan meningkatkan produktivitas. Serta Penerapan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) di Indonesia akan memperkuat manfaat ini bagi Indonesia.
(mdk/bim)