Importir terlanjur cinta kedelai Amerika
Kondisi itu bikin pengusaha malas mencari alternatif impor bahan baku tahu-tempe dari negara lain.
Kalangan importir menilai impor kedelai dari Amerika Serikat merupakan bisnis sangat menguntungkan. Itu karena jenis kedelai yang di produksi AS selalu diminati para perajin tahu dan tempe.
Direktur PT FKS Multi Agro Kusnarto mengatakan alasan laris itu, bikin dia tidak melirik produksi kedelai dari negara lain.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kenapa cilor dibalut telur? Cilor adalah makanan khas Sunda yang terbuat dari tepung tapioka atau yang biasa disebut “aci” dalam Bahasa Sunda yang dimasak dengan cara aci dibalut dengan telur.
-
Siapa Kadek Devi? Kadek Devi menunjukkan pesona yang memikat saat mendampingi Dewa Yoga yang baru saja menyelesaikan Sespimmen 63 Polri di Lembang, Bandung.
-
Apa itu kue pleret? Pleret adalah panganan tradisional berbahan dasar tepung beras yang diolah sedemikian rupa hingga mempunyai ragam bentuk, rasa dan warna.
-
Kapan makam Ki Pandanaran dipindah? Konon sebelum dipindah ke daerah Mugas, makam Ki Pandanaran berada di Bergota. Makam itu kemudian dipindah sekitar tahun 1980.
-
Apa itu khodam? Khodam adalah istilah dalam kepercayaan dan tradisi mistik yang merujuk pada entitas spiritual atau makhluk gaib yang diyakini dapat membantu atau mendampingi manusia dalam berbagai urusan, baik untuk perlindungan, ilmu pengetahuan, atau kekuatan supranatural.
"Kualitas impor dari Amerika untuk Indonesia bagus, untuk impor dari negara lain tidak begitu (setara)," ujarnya di kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Jakarta, Kamis (5/9).
Kusnarto mengklaim selama ini mencari alternatif impor lain. Namun pria berkumis itu belum bisa menemukan kedelai yang dapat menandingi kualitas Amerika.
Dari penuturan Kusnarto, perusahaannya mendapat jatah impor kedelai sebanyak 450.000 ton untuk 2013. "Hingga saat ini di gudang ada 80.000 ton," ucapnya.
Dia membantah bila pihaknya bisa bermain-main dengan pasokan kedelai seperti dituduhkan sebagian pihak. Sebab, perusahaannya justru sedang rugi akibat pelemahan Rupiah atas Dolar Amerika.
Utang perusahaan Kusnarto membengkak, lantaran beban untuk pembelian kedelai dari Amerika bertambah USD 650 dolar per ton. Belum ditambah biaya-biaya lainnya, termasuk pajak.
"Itu juga masih harus ditambah, ada bea masuk, pajak, dan segala macam, cost pelabuhan ke kontainer bisa USD 50 per ton di luar bea masuk, itu biasa. Bea masuk sendiri sudah 5 persen," bebernya.
Kusnarto mengaku bisa saja mengurangi volume impor untuk menekan ongkos. Namun, karena persediaan kedelai lokal tidak mencukupi, dia memutuskan tetap mendatangkan bahan baku tempe dari Amerika itu seperti biasa.
(mdk/ard)