Indef Sebut Target Pertumbuhan Ekonomi 5,6 Persen di 2020 Kurang Realistis
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menilai usulan pemerintah pada target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3-5,6 persen dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2020 terlalu berlebihan. Sebab, ekonomi Indonesia sendiri dalam 5 tahun terakhir men
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menilai usulan pemerintah pada target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3-5,6 persen dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2020 terlalu berlebihan. Sebab, ekonomi Indonesia sendiri dalam 5 tahun terakhir mengalami stagnasi.
Bima mengatakan sangat tidak realistis angka tersebut dipatok di tengah kondisi ekonomi global yang sedang bergejolak. Belum lagi pengaruh dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
"Target pertumbuhan ekonomi pemerintah kurang realistis dan ketinggian. Apalagi perang dagang makin memanas di 2020," kata bima kepada merdeka.com, Minggu (16/6).
Kendati demikian, Bima mengatakan untuk menopang target pertumbuhan ekonomi tersebut pemerintah bisa saja melakukan dengan menawarkan paket insentif bagi investor yang mau relokasi pabrik dari China dan AS. Salah satu contohnya, Indonesia dapat meniru Vietnam yang lebih dulu melakukan penawaran insetif tersebut.
"Pemerintah Vietnam sudah lebih dulu tawarkan paket insentif sehingga jadi pemenang dalam trade war," katanya.
Di samping itu, pemerintah juga disarankan untuk memperluas pasar ekspor ke negara non tradisional dengan strategi kerjasama bilateral untuk turunkan tarif dan hambatan non tarif. Salah satu kawasan sangat prospektif sebagai mitra perdagangan yakni Afrika Utara, Eropa Timur dan Rusia.
"Kemudian berikan aneka kemudahan dan insentif bagi pengusaha lokal yang terdampak trade war misalnya diskon tarif listrik, gas untuk industri. Keringanan PPh badan selama perang dagang berlangsung dan lain-lain," pungkasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia mengusulkan target pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,3-5,6 persen dalam asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah perlu menerapkan kehati-hatian namun tetap optimis untuk mewujudkannya.
"Asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebesar 5,3-5,6 persen, Pemerintah berpendapat perlunya sikap kehati-hatian namun penting untuk menjaga optimisme yang terukur," kata dia, di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/6).
Baca juga:
Jadi Negara Kelas Menengah Atas, Pertumbuhan ekonomi RI Harus Capai 7 Persen
Sri Mulyani Ungkap Kebutuhan Investasi RI Capai Rp5.832 Triliun di 2020
Bappenas Sebut 2020 RI jadi Negara Berpendapatan Menengah ke Atas
Peringkat Utang RI Naik Indikasi Ekonomi Indonesia Stabil
BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2020 Capai 5,5 Persen
Pertumbuhan Ekonomi 2020 Ditargetkan Capai 5,6 Persen
Strategi Hadapi Pelemahan Pertumbuhan Ekonomi Dunia Versi Kadin