Indika Energy siap garap energi baru terbarukan
PT Indika Energy Tbk berencana untuk diversifikasi usaha dengan menggarap potensi bisnis energi terbarukan atau renewable energi. Melalui strategi ini, Perseroan dapat memperluas cakupan pelanggan yang dilayani.
PT Indika Energy Tbk berencana untuk diversifikasi usaha dengan menggarap potensi bisnis energi terbarukan atau renewable energi. Melalui strategi ini, Perseroan dapat memperluas cakupan pelanggan yang dilayani.
Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasyid menjelaskan, pihaknya akan mengeksplor target sektor bisnis yang baru, dan terus mendorong sinergi di antara unit usaha.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
-
Bagaimana Pertamina ingin membangun energi berkelanjutan? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
-
Siapa saja yang memegang saham PT Berau Coal Energy Tbk? Saat ini, PT Berau Coal Energy Tbk menguasai 90 persen saham perusahaan dan 10 persen dimiliki oleh Sojitz Coorporation.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
"Tujuan pengembangan bisnis perusahaan agar secara jangka panjang dapat memberikan nilai tambah yang optimal dan berkelanjutan untuk seluruh pemangku kepentingan, juga berkontribusi lebih besar kepada pembangunan Indonesia," kata Arsjad di Fairmont Hotel, Kamis (25/10)
Dia menambahkan, perseroan akan mengoptimalkan eksplorasi kekayaan alam lainnya di Indonesia. Perseroan bahkan akan terus lakukan inovasi guna menyesuaikan revolusi industri 4.0
"Ke depan kita akan lakukan diversifikasi energi lainya selain solar agar renewable. Sustainability kedepan penting buat RI dan perusahaan. Jadi tidak hanya di batu bara tapi non batubara di energinya," paparnya.
Ke depan, manajemen Perseroan menargetkan, kontribusi bisnis di luar batubara dapat menyubang lebih dari 25 persen terhadap total pendapatan.
"Di atas 25 persen net income dari non coal. Supaya jangan bergantung, tetap diperlukan yang coal. Supaya secara portofolio kita melihat resiko itu terbagi," jelasnya.
Arsjad pun menegaskan, perusahaan akan memanfaatkan perkembangan revolusi industri 4.0 untuk meningkatkan keunggulan operasional industri di Indonesia secara umum. Ini bertujuan agar risiko bisnis perseroan terbagi secara jelas.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dari target 175.000, Menteri Jonan baru pasang lampu tenaga surya di 22.820 rumah
Melihat PLTA Bengkok, pembangkit tertua RI warisan Belanda
Percepat proyek energi terbarukan, proses perizinan diminta satu pintu
Jokowi: Saya mendengar ada masalah dalam program Solar campur 20 persen minyak sawit
Lembaga keuangan dunia siap biayai proyek pembangunan PLTP RI
4 Produk Indonesia curi perhatian delegasi IMF-World Bank