Indonesia Bakal Impor Sapi dan Kedelai dari Afrika Selatan
Pemerintah RI berencana impor sapi dan kedelai dari Afrika Selatan.
Indonesia Bakal Impor Sapi dan Kedelai dari Afrika Selatan
Indonesia Bakal Impor Sapi dan Kedelai dari Afrika Selatan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berencana impor sapi dan kedelai dari Afrika Selatan. Rencana tersebut kini tengah dibahas Luhut bersama Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa dalam kunjungan kerja Luhut ke Johannesburg, Afrika Selatan, Selasa (11/7) lalu.
"Pertemuan ini memberikan platform untuk diskusi yang produktif, dengan kedua belah pihak berharap akan dilakukan penandatanganan kesepakatan mengenai impor sapi dan kedelai,”
kata Luhut lewat keterangan di Jakarta, Rabu (12/7).
- Benteng Budak Pertama Inggris di Afrika Ditemukan, Dulu Jadi Pusat Perdagangan Manusia
- 5 Perilaku Ini Dianggap Biasa di Indonesia, Namun Tidak Sopan di Negara Lain
- Serbuan Baju Bekas Impor di Indonesia, dari Mana Asalnya?
- Penuh Bahaya, Kisah Kakek Anies Baswedan Bawa Surat 'Sakti' dari Mesir ke Tanah Air
Luhut berharap kesepakatan mengenai rencana impor itu bisa diselesaikan dan ditandatangani menjelang kunjungan Presiden Joko Widodo saat KTT BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) pada Agustus 2023 mendatang. “Salah satu agenda penting yang kami bahas adalah persiapan untuk partisipasi Presiden Joko Widodo dalam KTT BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) yang akan datang," kata Luhut.
Sebagai langkah awal, Indonesia sedang menjajaki kemungkinan impor 50.000 ekor sapi dan 300.000 ton kedelai dari Afrika Selatan. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat dan memperluas perdagangan bilateral di sektor pertanian.
RI Jajaki Kerja Sama dengan Perusahaan Afrika Selatan
Dalam kunjungan tersebut, juga telah dilakukan pembicaraan antara Pertamina dengan mitra bisnis dari Afrika Selatan mengenai peluang pasokan listrik ke Afrika Selatan menggunakan gas dari kontraksi Indonesia di Mozambik. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati juga turut hadir selama kunjungan guna menunjukkan komitmen Indonesia terhadap potensi kemitraan ini. Selanjutnya, Kemenko Marves telah bekerja sama erat dengan pengusaha Pan Afrika terkemuka Robert Gumede dari Guma Group, untuk meningkatkan hubungan bisnis antara BUMN Indonesia, perusahaan Indonesia di Afrika Selatan, dan negara-negara Afrika lain di mana perusahaan itu beroperasi.Salah satu proyek bersama yang penting melibatkan penambangan mineral kritis untuk kendaraan listrik (EV), perdagangan B2B, keamanan energi, minyak dan gas, serta perubahan iklim.
Luhut menyebut kunjungan ke Afrika Selatan bukan sekadar kunjungan kerja, namun memiliki makna simbolis yang mencerminkan Semangat Bandung Tahun 1955 yang berkontribusi pada dekolonisasi Afrika Selatan.
"Hal ini, ditambah dengan niat untuk berbagi pengalaman kami dalam pengolahan mineral dan visi kami untuk menciptakan ekosistem industri yang kompetitif untuk baterai lithium dan kendaraan listrik, menekankan komitmen kami terhadap masa depan yang cerah dalam kerja sama ekonomi yang kuat dan pertumbuhan saling menguntungkan,"
ujar Luhut.