Indonesia Bawa Isu Kemudahan Akses Vaksin Covid-19 di Presidensi G20
Masing-masing negara berupaya mengamankan dirinya untuk mendapatkan akses vaksin bagi masyarakatnya. Bahkan ada negara yang melarang ekspor vaksin sebelum akselerasi vaksinasi untuk warganya terpenuhi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan sebagai Presidensi G20, Indonesia akan fokus pada tiga isu utama dari dampak pandemi Covid-19. Antara lain perubahan pandemi menjadi endemi, peran G20 di sektor kesehatan dan sektor keuangan.
Tiga isu tersebut akan dibahas dalam pertemuan antar negara di tingkat menteri maupun pertemuan per kelompok. Menurutnya, isu kesehatan masih jadi pusat pembahasan dalam setiap pertemuan. Sebab, dalam 2 tahun terakhir vaksin masih menjadi isu geopolitik.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Apa yang dimaksud dengan vaksinasi untuk kucing? Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kucing dari berbagai penyakit menular.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Masing-masing negara berupaya mengamankan dirinya untuk mendapatkan akses vaksin bagi masyarakatnya. Bahkan ada negara yang melarang ekspor vaksin sebelum akselerasi vaksinasi untuk warganya terpenuhi.
"Geopolitik vaksin sempat terjadi, negara mementingkan kepentingan masing-masing, bahkan ada yang melarang ekspor vaksin," kata Airlangga di Jakarta, Senin (22/11).
Hal ini pun sempat menimbulkan ketidakpastian dan menjadi lebih berbahaya bagi negara yang memiliki penduduk di atas 100 juta jiwa. Sebab, tidak memiliki akses terhadap vaksin. Ini sempat terjadi di India dan Amerika Serikat yang melarang vaksinnya diekspor ke luar negeri.
Apalagi Amerika Serikat baru menjual vaksinnya ke luar pada kuartal II tahun ini. Untuk itu, Indonesia akan memainkan perannya sebagai pemimpin Presidensi G20 yang memastikan setiap negara berhak atas akses vaksin.
"Makanya kalau kita tidak cepat, kita tidak bisa mendapatkan akses vaksin sampai 100 juta dosis," kata dia.
Produksi Vaksin Dalam Negeri
Selain itu, Indonesia akan berupaya agar vaksin MRA juga bisa diproduksi di dalam negeri. Termasuk berupaya agar vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara bisa disuntikkan sebagai booster.
Sehingga, Indonesia tidak lagi bergantung pada negara lain untuk memenuhi kebutuhannya.
"Sehingga ketergantungan dengan devisa (untuk impor vaksin) ini bisa berkurang karena sekarang dunia saling bergantung," kata dia.
Menurut Airlangga, tidak akan ada negara di dunia yang aman dari Covid-19 selama akses terhadap vaksin masih sulit bagi sebagian negara. Maka, Indonesia akan mendorong kemudahan akses vaksin dalam Presidensi G20.
(mdk/idr)