Indonesia butuh budaya gagal berbisnis
Setiap UKM juga harus merasakan kegagalan sebelum kesuksesan.
Pengusaha Sandiaga Uno punya ide nyeleneh soal iklim usaha yang dibutuhkan agar Usaha Kecil Menengah (UKM) makin berkembang di Indonesia. Dia menyebutnya dengan istilah budaya gagal berbisnis.
Dia punya alasan sendiri. Semua berangkat dari masyarakat Indonesia yang tidak terbiasa menerima kegagalan. Akibatnya, ketika tersandung masalah, banyak pelaku usaha memutuskan tak lagi menggeluti bisnis.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Di mana UMKM Walidayna berada? UMKM Walidayna dari Kota Medan berkreasi menciptakan makanan yang berbahan dasar daun kelor
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
-
Siapa yang memulai UMKM Walidayna? Sejak Tahun 2015 UMKM Walidayna ini dipelopori oleh seorang wanita paruh baya bernama Elita Yusrah pada 2015 silam.
"Budaya gagal itu tidak ada di Indonesia. Ada orang bisnisnya suatu hari gagal, bank-nya dihapusbukukan. Di sini budaya itu belum ada, bahwa kegagalan dalam suatu bisnis itu biasa," kata Sandiaga di Jimbaran, Bali, Sabtu (5/10).
Dia lantas menceritakan pengalamannya pernah gagal 20 kali dalam memulai usaha sendiri. Namun, hasil dari belajar terus menerus, kini Grup Adaro yang dia jalankan bersama beberapa rekan sudah menjadi salah satu yang cukup punya nama di Indonesia.
Sandiaga berharap, pelaku usaha kecil memiliki etos serupa. "Setiap UKM itu harus merasakan kegagalan sebelum kesuksesan. Gagal cepat itu yang terbaik," cetusnya.
Hanya saja, dia mengakui bahwa banyak UKM mengalami kesulitan mengakses bank dan memaksimalkan teknologi. Dia berharap, forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang memasukkan UKM sebagai salah satu isu, bisa memberi manfaat nyata. Khususnya mendorong usaha kecil berani memasarkan produknya ke kawasan Asia Pasifik.
"Kegiatan seperti ini bisa menyediakan networking yang luar biasa. Ada 21 negara yang sebentar lagi akan menyatukan pasarnya," kata Sandiaga.
Dalam pandangannya, kunci menuju pasar ekspor Asia Pasifik adalah kemauan setiap UKM mencari inovasi, khususnya memanfaatkan sosial media. Didukung pula oleh pemerintah melalui akses perbankan.
(mdk/noe)