Indonesia defisit 125.000 insinyur, celah diisi tenaga kerja asing
Tantangan ini semakin besar mengingat sebentar lagi akan diterapkan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menyebutkan,meski setiap tahun melahirkan insinyur baru, Indonesia tetap kekurangan sekitar 125.000 insinyur untuk membangun berbagai infrastruktur hingga pelosok nusantara. Kondisi ini tidak bisa disepelekan. Sebab, kekurangan ini bisa jadi celah bagi tenaga kerja asing.
"Kita harus memenuhi kekurangan itu dalam lima tahun ke depan. Sebab jika tidak, maka orang asing yang akan mengisinya, apalagi kita sudah menerapkan Masyarakat Ekonomi ASEAN," ujar Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Dimyati seperti dilansir Antara, Sabtu (25/7).
-
Bagaimana Pramono Anung berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Jakarta? "Itulah yang kita perbaiki, jadi kita memperbaiki dari hal kecil, yang baik-baik yang sudah dilakukan oleh para gubernur. Jadi tujuan saya adalah mempersatukan peninggalan para gubernur yang baik-baik ini," ucap dia.
-
Dimana lokasi pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di IKN? Tim terpadu fokus mempercepat pembebasan lahan warga terdampak pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Kelurahan Sepaku, lanjut Alimuddin, serta lahan milik warga masuk areal pembangunan jalan bebas hambatan atau tol seksi 6A dan 6B di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Bagaimana AI dapat meningkatkan kualitas jaringan di Indonesia? Chatbot berteknologi AI ini merupakan sebuah inovasi tepat sasaran, terlebih dalam meningkatkan Quality of Experience (QoE) pengguna. Inovasi MONA diyakini dapat menunjang perkembangan kualitas jaringan di Indonesia secara melejit atas chat dari pengguna.
-
Apa saja infrastruktur yang dimaksud Gibran? Tujuan akhir dari infrastruktur sosial adalah terciptanya ekosistem yang mampu menekan angka stunting, yang berarti target dari kebijakan ini adalah para perempuan, ibu-ibu, dan anak-anak. “Surplus sumber daya manusia adalah berkah untuk bangsa. Maka, kita perhatikan betul dari kebutuhan mendasar seperti makan siang dan susu gratis untuk ibu hamil, siswa, dan santri. Kesehatan gizi rakyat harus terpenuhi karena kita ingin menghindari stunting, terutama sejak dalam kandungan sampai usia 2 tahun,” ujar dia.Sementara itu, infrastruktur fisik merujuk pada bantuan pemerintah dari aspek sarana dan prasarana guna menunjang terwujudnya SDM berkualitas di masa depan.
Dia berharap perguruan tinggi mendorong lahirnya insinyur yang mampu bersaing dengan tenaga kerja asing. Sehingga lapangan pekerjaan untuk menggarap proyek infrastruktur tidak direbut tenaga kerja asing.
Tidak hanya itu, dia juga berharap perguruan tinggi lebih banyak membuka jurusan teknologi dan mendorong mahasiswa mencintai penelitian. Dengan begitu, SDM Indonesia mampu melahirkan inovasi yang berdaya saing.
"Saat ini, tingkat impor teknologi di Indonesia cukup tinggi, misalnya impor gadget, suatu teknologi impor yang digunakan sekitar 80 persen penduduk, sehingga bisa diartikan bahwa Indonesia masih menjadi negeri terjajah," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo ( Jokowi) khawatir pembangunan infrastruktur besar-besaran yang akan mulai dibangun 2015 dan lima tahun mendatang terkendala. Sebab, Indonesia saat ini mengalami kekurangan insinyur.
"Ini yang kita khawatirkan, Kita akan menggarap infrastruktur, baik jalan tol, kereta api, dermaga, kemudian investor sudah masuk, ketakutan dan kekhawatiran kita kekurangan SDM di bidang teknik, ini yang agak sedikit kita khawatirkan," kata Jokowi akhir tahun lalu.
Presiden mengatakan, mulai 2015 dan empat tahun ke depan proyek infrastruktur akan banyak yang dimulai. Untuk itu, menurut Presiden, yang juga insinyur kehutanan tersebut, pemerintah tengah memikirkan upaya memenuhi kebutuhan para tenaga ahli di bidang teknik tersebut.
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, saat ini terdapat sekitar 70.000 insinyur dan 20.000 diantaranya bekerja di luar bidangnya.
"Kita kekurangan insinyur untuk pembangunan infrastruktur kita. Ini sedang kita hitung, dan kita khawatir hal ini," katanya.
(mdk/noe)