Indonesia dinilai lambat penetrasi pasar kuliner halal China
Saat ini, penganan halal juga digemari masyarakat nonmuslim di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Indonesia dinilai terlambat melakukan penetrasi di pasar kuliner halal China. Saat ini, penganan halal juga digemari masyarakat nonmuslim di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Demikian diungkapkan Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo saat menerima Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di KBRI Beijing, seperti diberitakan Antara, hari ini.
-
Apa yang dimaksud dengan 'halal bihalal' dalam budaya Indonesia? Halal bihalal adalah istilah dalam budaya Indonesia yang merujuk pada tradisi saling memaafkan dan menyatukan kembali hubungan yang mungkin terganggu selama periode sebelumnya.
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
-
Bagaimana Wisata Halal di Indonesia dipromosikan? Kemenparekraf mulai mengembangkan konsep wisata halal di sejumlah daerah di Indonesia.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
-
Bagaimana cara mobil merek China menarik konsumen Indonesia? Kedatangan merek-merek baru ini memberikan alternatif pilihan bagi konsumen Indonesia dengan menawarkan harga yang bersaing, fitur-fitur canggih, dan desain yang menarik.
-
Siapa yang mengusung konsep Wisata Halal di Indonesia? Kemenparekraf mulai mengembangkan konsep wisata halal di sejumlah daerah di Indonesia.
Atas dasar itu, dia mendorong Jawa Barat memasuki pasar kuliner halal di beberapa wilayah China yang dihuni komunitas muslim.
"Potensinya cukup besar di Qinghai, Sichuan, Gansu, dan Xinjiang," katanya. "Pasarnya terus berkembang. Apalagi Jabar punya beragam kuliner."
Menurut Soegeng, Jawa Barat bisa meniru kesuksesan Jawa Timur. Provinsi yang dipimpin Soekarwo itu berhasil menjalin kerja sama dengan Kota Tianjin.
"Jatim itu punya display produk-produk unggulan tersendiri di Tianjin. Mungkin seperti itu yang perlu dicontoh Jabar. Bisa pula mengadakan pameran bersama setiap dua tahun sekali secara bergantian."