Indonesia-India sepakati pengembangan CPO berkelanjutan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Solvent Extractors Association (SEA) India, dan Solidaridad Network Asia Limited (SNAL).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Solvent Extractors Association (SEA) India, dan Solidaridad Network Asia Limited (SNAL).
MoU ini menegaskan keberadaan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan India National Palm Oil Sustainability Framework (IPOS) sebagai kerangka keberlanjutan dalam produksi minyak sawit dan perdagangan antara kedua negara.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Mengapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa PMO penting? Tujuan utama PMO adalah untuk mencapai manfaat dari standarisasi dan mengikuti proses, kebijakan, dan metode manajemen proyek.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
Menko Darmin mengatakan, melalui kerja sama antara SEA, DMSI, dan SNAL akan memperkuat hubungan Indonesia dan India di bidang pertumbuhan minyak nabati dan turunannya.
"Kolaborasi ini akan berlanjut lama dan menjadi solusi menguntungkan bagi kedua negara yang juga sejalan dengan komitmen pemimpin kedua negara," terang Menko Darmin disela-sela MoU, di Kantornya, Jakarta, Senin (16/7).
Sementara itu, Presiden Solvent Extractors Association (SEA) India, Atul Chaturverdi menuturkan MoU ini akan membuka jalan bagi keberlanjutan sektor perdagangan minyak sawit yang berkelanjutan dalam jangka panjang di kawasan Asia.
"Saya yakin bahwa sinergi antara ISPO dan IPOS secara bersama-sama akan melindungi daya saing industri kelapa sawit, meningkatkan kesiapan menghadapi permintaan pasar di masa depan, dan memenuhi komitmen nasional terhadap produksi dan perdagangan kelapa sawit yang berkelanjutan," jelasnya.
Seperti diketahui, Indonesia saat ini merupakan produsen kelapa sawit terbesar dunia dengan area sekitar 14,3 juta ha dan produksi sekitar 40 juta ton. Kelapa sawit merupakan sumber minyak nabati dalam pemenuhan kebutuhan kosumsi masyarakat, baik dalam bentuk minyak goreng dan produk hilir lainnya, maupun dalam bentul bioenergi (biofuel).
Selain penandatangan MoU, para delegasi juga akan mendiskusikan sejumlah isu yang berkaitan dengan masalah perdagangan minyak sawit Indonesia-India, sinergi kerangka keberlanjutan ISPO dengan IPOS, serta pengembangan rodmap kerjasama ke depannya.
Baca juga:
Menko Darmin soal tarif bea masuk CPO ke India: Ini politik perdagangan
Bertemu Asosiasi India, Menko Darmin bahas produktifitas CPO RI
UNDP tawarkan pinjaman, pemerintah dorong pembangunan pabrik sawit rakyat
Kelapa sawit RI dicekal Eropa, Mendag Enggar siap buka pasar ke Afrika & Timur Tengah
Indonesia berbenah hadapi pelarangan sawit masuk Eropa di 2030