Indonesia jadi eksportir terbesar kedua untuk produk kecantikan
Nilai industri kecantikan di dunia mencapai USD 445 miliar atau Rp 6.009,7 triliun pada tahun 2017. Diperkirakan, tren penjualan bulu mata palsu hingga tahun 2023 bisa mencapai USD 1,3 miliar atau Rp 17,5 triliun.
Produk kecantikan sudah menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat, terutama bagi kaum wanita. Tak hanya untuk mempercantik diri, produk kecantikan ini juga bisa menjadi salah satu pemasukan terbesar untuk suatu negara.
Nilai industri kecantikan di dunia mencapai USD 445 miliar atau Rp 6.009,7 triliun pada tahun 2017. Diperkirakan, tren penjualan bulu mata palsu hingga tahun 2023 bisa mencapai USD 1,3 miliar atau Rp 17,5 triliun.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Berdasarkan data The Observatory of Economic Complexity, Indonesia menjadi eksportir terbesar kedua untuk produk kecantikan di kepala setelah China, sebesar USD 352 juta atau Rp 4,75 triliun.
Di antaranya produksi make up yang mencapai angka USD 4,6 miliar atau Rp 62,1 triliun di tahun 2016. Angka ini meningkat 2 kali lipat dalam 5 tahun sebesar USD 2,6 miliar dari tahun 2011.
Salah satu produk kecantikan yang masih diminati saat ini adalah bulu mata palsu. Dari masyarakat biasa hingga kalangan selebriti tentunya akan memakai bulu mata palsu untuk menunjang penampilannya.
Purbalingga, telah menjadi pusat pembuatan bulu mata palsu di dunia. Di mana sejak 40 tahun lalu, perusahaan dengan nama PT Royal Korindah ini berdiri dan kota ini akhirnya menjadi pusat pembuatan bulu mata palsu.
CEO PT Royal Korindah, Jun Ho Lee mengatakan mengembangkan usaha bulu mata palsu memang tidak lah mudah. Namun, dengan hal yang kecil ini lah dia bisa mendapatkan keuntungan yang melimpah.
"Bekerja dengan bulu mata, dengan material yang kecil dan pekerjaan yang harus rapi. ini butuh kesabaran. Sama seperti halnya kamu membuat kerajinan tangan," kata Lee seperti dilansir CNN, Jumat (13/10).
Ketika perusahaan ini berdiri pada tahun 1968, sebanyak 100.000 bulu mata palsu telah diproduksi tiap bulannya, dengan harga ekspornya mencapai USD 23 sen per bulu mata.
Dia menjelaskan, material yang digunakan dalam pembuatan bulu mata palsu adalah dengan menggunakan rambut manusia. Namun seiring berjalannya waktu, perusahaannya bisa menggunakan bahan fiber.
"Kebanyakan konsumen akan berpikir masih ragu untuk mencobanya. mereka akan berpikir menggunakan bulu mata itu akan sulit, akan tidak nyaman. Tapi banyak selebriti menggunakan bulu mata itu dan menceritakannya di sosial media. Dan itu membuat banyak masyarakat berani untuk memakainya," imbuhnya.
Untuk meningkatkan pemasukan, perusahaan telah meningkatkan produksinya hingga 5,5 juta bulu mata palsu tiap bulannya.
"Ide saya adalah tidak peduli seberapa kecilnya industrinya, saya hanya ingin menjadi yang terbaik. Dan saya fokus pada inovasi. Di mana kami mulai membuat berbagai macam dan bentuk bulu mata pada tahun 2000. Dan saya bangga akan hal itu," jelasnya.
Baca juga:
RI-Australia jajaki bebaskan bea masuk untuk tiga komoditas unggulan ini
Dorong daya saing industri halal, ILC gelar pameran bisnis
Membedah prediksi Presiden Jokowi, 2045 ekonomi Indonesia terbesar ke-4 dunia
Bekraf tantang mahasiswa Unhas Makassar buat film lokal
Japfa kirim tiga ton telur untuk pengungsi Gunung Agung
Bantu peralatan SMK, Menperin Airlangga minta tambahan anggaran Rp 828 miliar
Kemenperin luncurkan pendidikan vokasi di Sumatera Bagian Utara