Indonesia Jadi Negara Tua Sebelum Kaya Jika Tak Lakukan Hal ini
Pembangunan infrastruktur yang terbilang massif pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama empat tahun terakhir dinilai wajar. Hal itu sebagai investasi dalam upaya meninggalkan status negara berkembang menjadi negara maju.
Pembangunan infrastruktur yang terbilang massif pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama empat tahun terakhir dinilai wajar. Hal itu sebagai investasi dalam upaya meninggalkan status negara berkembang menjadi negara maju.
Hal itu disampaikan mantan Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi saat mengisi acara diskusi publik bertajuk Generasi#01 Indonesia di Kota Bandung, Jumat (1/2) malam.
-
Bagaimana perubahan di industri otomotif Indonesia pada era Jokowi? Terjadi perubahan besar dalam kepemilikan usaha di industri otomotif Indonesia. Variabelnya banyak.Menariknya, merek otomotif China mulai masuk pada 2017 lewat Wuling dan DFSK. Disusul Hyundai (Korea) pada 2021.Yang terbaru, merek China kembali masuk pada 2022-2023: Chery, Neta, Great Wall Motor (GWM), dan lain-lain. Varialebel utama antara lain krisis moneter 1998, krisis industri keuangan 2008, dan sebagainya. Variabel ini cukup mengubah potret raja otomotif Indonesia di era Jokowi:Dari pengusaha ke kelompok usaha (konglomerasi).
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Apa yang menjadi kekhawatiran Jokowi tentang penggunaan perangkat teknologi di Indonesia? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5). "Ini sayangnya perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar US Dollar lebih dari 30 triliun Rupiah," ujarnya.
Perekonomian Indonesia harus tumbuh 6,4 persen dengan iklim investasi kondusif. Apalagi Indonesia pada 2045 diprediksi menjadi negara ekonomi terbesar di dunia, dengan memiliki ratusan juta kelas konsumsi, dan memiliki 180 juta penduduk pada usia produktif.
Menurutnya, ada dua cara untuk mewujudkannya, yang pertama adalah berinvestasi di bidang infrastruktur dan teknologi transfer dengan cara pendidikan. Semuanya, ia klaim sudah dilakukan Jokowi di track yang benar.
"Di bidang pendidikan ini sudah kita jalankan dengan baik, 20 persen dari APBD kita untuk pendidikan, karena pada tahun 2045, 60 persen dari tenaga kerja kita harus lulus sarjana, dan 90 persen harus lulus SMA," katanya.
Sementara di bidang pembangunan infrastruktur, ia mencontohkan, Jokowi membangun kapasitas terpasang untuk tenaga listrik jauh lebih besar dari pemerintahan sebelumnya. Sejak indonesia merdeka sampai 2014, tenaga listrik yang dihasilkan sebesar 40 gigawatt.
"Pak Jokowi dalam 4 tahun terakhir membangun untuk 22 gigawatt. Listrik ini sangat penting dan dibutuhkan untuk mengkonversi bahan mentah dan barang setengah jadi untuk menjadi barang komoditas industri. Tanpa itu, kita tidak akan bisa sejahtera dan maju," jelas Ketua Umum Hipmi periode 2001-2005.
Contoh lain adalah pembangunan infrastruktur di bidang jalan yang selama pemerintahan Jokowi realisasi dan capaiannya enam kali lebih besar dibandingkan pemerintahan sebelumnya. Muhammad Lutfi bahkan mengklaim Jokowi dlebih sakti dibandingkan Bandung Bondowoso yang bisa membangun ribuan candi dalam satu malam.
"Pak jokowi ini membangun lebih hebat dari Bandung Bondowoso. Jadi sudah pantas diberikan apresiasi. Intinya, kalau (perekonomian) tidak tumbuh 6,4 persen Indonesia akan tua sebelum kaya," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Maruf Amin Jawa Barat, Dedi Mulyadi menegaskan langkah presiden dalam pembangunan infrastruktur adalah sebuah konsep terencana. Bahkan ia menyebutnya sebagai penangan kemiskinan secara komprehensif.
"(Pembangunan infrastruktur) itu dilaksanakan untuk tahun-tahun berikutnya, sehingga nanti (setelah rampung) duitnya diarahkan ke yang lain, di bidang pendidikan misalnya, atau ke program sosial kepada masyarakat miskin," ujarnya.
Ia mencoba menganalogikannya dengan pembangunan jalan di tingkat kabupaten/kota dengan sistem hotmix setebal 5 cm. Namun, dalam tiga tahun jalan tersebut rusak. Alokasi anggaran pun digunakan kembali untuk memperbaiki jalan.
"Kan itu ngabisin duit. Membahagiakan orang yang sesaat, tapi memberikan penderitaan dalam jangka panjang. Kan lebih baik bangun jalan beton, kemudian yang bertulang besi,"terangnya.
"Memang pasti dimarahin, itu duit habis sama jalan semua. Tapi ke depannya kan ga bikin jalan lagi. Kalau saya ngomong begitu karena saya ngalamin (saat menjabat Bupati Purwakarta)," pungkasnya.
Baca juga:
PLN Target Konsumsi Listrik Tahun Ini Capai 1.000 kWh Per Kapita
Kunjungi Pameran Properti, Rini Minta BTN Perhatikan Kebutuhan Masyarakat
Ekonom: Sebutan Menteri Pencetak Utang Singgung Menkeu Sejak Era Soekarno
Harga Emas Antam Turun Rp 4.000 Menjadi Rp 666.000 Per Gram
Sambut HUT Tangerang ke-26, Bapenda hapus denda Pajak Bumi Bangunan
Adhi Karya Bidik Pertumbuhan Laba 100 Persen Tahun Ini
Soal Menteri Pencetak Utang, Sri Mulyani Balas Prabowo Lewat Puisi