Mengintip Cara Hidup Elang Jawa, Burung dengan Penglihatan 8 Kali Lebih Tajam dari Manusia
Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda.
burung elang jawaSatwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda.
Mengintip Cara Hidup Elang Jawa, Burung dengan Penglihatan 8 Kali Lebih Tajam dari Manusia
Satwa Langka
Polisi Kehutanan Madya Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BB KSDA) Jawa Timur, Hari Purnomo, mengatakan bahwa elang jawa termasuk satwa langka yang dilindungi. Mengutip Liputan6.com, hewan ini tak boleh dipelihara oleh perseorangan.
Baru-baru ini, BB KSDA menerima laporan tentang elang jawa yang dipelihara seseorang. Tak lama setelah laporan itu masuk, seorang warga Pandanwangi, Kota Malang, menyerahkan seekor elang jawa (Nisaetus bartelsi) peliharaannya BB KSDA ke Jawa Timur.
-
Apa arti dari warna emas pada burung Garuda? Warna kuning emas digunakan pada badan burung garuda yang menggambarkan keagungan. Di mana bangsa Indonesia menjunjung martabat bangsa yang agung dan luhur.
-
Apa itu Geplak Gula Jawa? Geplak Gula Jawa merupakan varian geplak yang memiliki ciri khas bentuk serta cita rasa yang berbeda dari geplak pada umumnya. Penampilannya sangat sederhana, warnanya cokelat tua, dan bentuknya lonjong dengan garis-garis di sisinya. Makanan ini biasanya ditaburi dengan tepung ketan sangrai.
-
Bagaimana Elang Jawa menangkap mangsanya? Elang Jawa merupakan pemangsa yang tangguh dan berburu berbagai jenis mangsa, termasuk burung, mamalia kecil, dan reptil. Mereka biasanya berburu dengan cara menyergap atau melayang-layang di udara.
-
Apa itu gula kawung? Sampai saat ini gula kawung jadi andalan orang Sunda sebagai pengganti gula pasir. Yuk kenalan lebih dekat dengan gula kawung yang khas. Dibuat dari Pohon Aren Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Rabu (11/10), gula kawung dibuat dari air nira pohon aren, bukan dari air kelapa.
-
Kenapa Waduk Gajah Mungkur dibangun? Waduk ini dibangun pada tahun 1978 dengan maksud untuk menyediakan sumber daya air bagi irigasi, perikanan, dan energi listrik.
-
Kenapa Elang Emas dianggap burung kuat? Elang emas yang tersebar luas di belahan bumi utara, mengambil peran dominan sebagai burung kuat dalam keluarga elang.Lebar sayap mereka yang mencapai 8 kaki, dengan berat rata-rata hingga 15 pon.
Selanjutnya, elang jawa direhabilitasi di kandang transit BB KSDA Jatim. Kelak, jika dinilai layak dilepas liarkan, petugas akan menentukan lokasi yang cocok. Pelepas liaran bisa di kawasan Bromo Semeru, Pulau Nusa Barong atau lainnya.
Identik dengan Garuda
Elang jawa merupakan spesies elang berukuran sedang dan termasuk hewan endemik di Pulau Jawa.
Elang ada yang memiliki tubuh sedang sampai besar dengan panjang tubuh antara 60-70 cm. Sedangkan kepala berwarna cokelat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm), dan tengkuk cokelat kekuningan.
Mengutip situs Taman Safari, satwa ini identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda.
- Wapres Ma'ruf Amin: Paling Banyak Ada di Surga Orang Indonesia
- Orang Indonesia Pindah ke Negara Lain Saling Bagi Pengalaman, Akui Hidup Jauh Lebih Nyaman & Sejahtera
- Karyawan Minta Manajemen Garuda Indonesia Berikan Hak Kebebasan Berserikat
- Penjelasan Garuda Soal Keterlambatan Pemulangan Jemaah Haji
- Menteri Basuki Pastikan Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Kembali Berjalan September 2024
- Ombudsman Minta Tambahan Anggaran Rp201,72 Miliar untuk Tahun 2025
Habitat
Persebaran elang jawa hanya terdapat di sekitar Pulau Jawa. Keberadannya bisa ditemui di Ujung Barat (Taman Nasional Ujung Kulon) sampai ujung timur (Semenanjung Blambangan Purwo) Pulau Jawa.
Burung ini hanya terbatas pada wilayah hutan primer dan daerah peralihan antara daratan rendah dan pegunungan. Sementara itu, satwa ini spesialisasi hidup di kawasan berlereng.
Sementara di Jawa Timur, dijumpai di Gunung Bromo, Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Meru Betiri.
Kini, penyebaran elang jawa hanya terdapat di hutan dataran tinggi. Kondisi ini terjadi karena banyak hutan dataran rendah yang hilang.
Padahal pada awal tahun 1990-an banyak yang menyebut elang jawa juga ada di dataran rendah.
Elang Jawa
Mata Tajam
Elang Jawa memiliki bola mata kecil, meski demikian burung ini mempunyai tatapan tajam untuk menaklukan mangsa. Elang Jawa memiliki penglihatan delapan kali lebih tajam dari manusia.
Dari atas ketinggian, elang jawa mengikuti gerak-gerik mangsa. Kemudian dengan sigap dan tangkas menyergap aneka mangsanya yang berada di dahan pohon maupun di atas tanah. Mulai dari tupai, bajing, kalong, musang sampai anak monyet akan menjadi santapannya.
VP Life and Sains Taman Safari Indonesia, drh. Bongot Huaso Mulia, MSc. mengatakan, burung ini dikenal sebagai satwa dirgantara dengan daya jelajah luas. Elang jawa juga senang hidup di pohon yang tinggi menjulang agar dapat mengincar mangsa atau sebagai sarang.