Indonesia masih jadi primadona investor Jepang
"Sinyal kepercayaan pada Indonesia masih tinggi di mata investor Jepang."
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengatakan, prospek dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih tetap menarik. Bahkan untuk negara seperti Jepang masih ingin melakukan investasi di beberapa sektor, terutama otomotif.
Berdasarkan data BKPM, dalam lima tahun terakhir Jepang secara konsisten berada di dalam lima urutan teratas dari negara-negara yang berinvestasi di Indonesia. Bahkan total realisasi investasi Jepang di Indonesia menduduki peringkat ke tiga hingga akhir semester I 2015.
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Apa saja peluang investasi di Sulut yang dibeberkan Wagub Kandouw ke investor Jepang? Peluang investasi tersebut diantaranya ekspor komoditi Sulut, investasi geothermal sebagai energi terbarukan, transformasi digital pariwisata, industri perikanan serta pengembangan kapasitas SMK dalam menyiapkan tenaga kerja profesional untuk siap bekerja di sektor industri di Jepang.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
Hingga akhir Semester I-2015, kata Franky, nilai realisasi investasi Jepang mencapai USD 1,577 miliar atau 11,3 persen dari total realisasi investasi PMA di Indonesia sepanjang semester-I 2015. Secara umum, kata Franky, minat investasi Jepang ke Indonesia juga masih tinggi.
Hal itu terlihat dari pengajuan izin prinsip sepanjang Januari 2015 hingga awal September 2015. Dalam periode itu, kata Franky, terjadi kenaikan sebesar 15,56 persen atau USD 2,60 miliar dibandingkan periode sebelumnya USD 2,25 Miliar.
"Bila merujuk data-data itu, sinyal kepercayaan pada Indonesia masih tinggi di mata investor Jepang. Lebih dari itu, rasio realisasi investasi Jepang di berbagai sektor industri di Indonesia cukup tinggi, sekitar 62 persen, sehingga izin prinsip yang diajukan diyakini dapat terealisasi," kata Franky dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Minggu (4/10).
Selanjutnya, BKPM juga mengidentifikasi minat investasi dari Jepang sebesar USD 14,24 Miliar di mana USD 4,71 miliar termasuk kategori serius, yang dalam waktu dekat diharapkan sudah masuk tahap pengajuan izin prinsip ke BKPM.
Salah satunya adalah Sumitomo Corporation melalui anak perusahaannya di Indonesia, Summit Auto Group (SAG). Mereka mengumumkan kerjasama dengan Sinar Mas Multi Artha (SMMA) dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) di OTO Group, sebuah perusahaan pembiayaan otomotif.
OTO Group sendiri sudah beroperasi di Indonesia sejak 20 tahun lalu dan memiliki lebih dari 200 jaringan dan melayani lebih dari 6 juta pelanggan di seluruh Indonesia.
Dalam keterangan persnya, para investor di OTO Group yakin masa depan pasar otomotif dan sektor pembiayaannya di Indonesia memiliki prospek yang baik, dan kerjasama dengan Sumitomo akan mampu memperkuat OTO Group di pasar pembiayaan otomotif Tanah Air.
Sementara itu, mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang sekaligus Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan, secara umum investor Jepang memiliki komitmen yang tinggi terhadap rencana investasi dan bisnis mereka.
Selain itu, Lutfi menilai, investor jepang sangat baik dalam hal manajemen bisnis, serta dikenal tangguh dalam menghadapi tantangan dan dinamika pasar. Salah satu investor Jepang yang berinvestasi di Indonesia adalah Sumitomo Corporation.
(mdk/idr)