Indonesia Punya 128 Cekungan Migas, Beroperasi Baru 20 Cekungan
Dari total tersebut, 27 cekungan masuk dalam fase pengeboran dan discovery (temuan). Namun sebelum dioperasikan masih perlu melalui proses penghitungan nilai keekonomian.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat Indonesia mempunyai 128 cekungan yang berpotensi menghasilkan minyak dan gas atau migas. Dari total ini, baru 20 cekungan yang beroperasi.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menegaskan, 20 cekungan itu masih beroperasi mengacu data per 31 Desember 2021. Sedangkan sisanya masih dilakukan langkah-langkah awal seperti pengeboran.
-
Siapa yang mendorong kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas? Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra juga mendorong adanya kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas dalam menjalankan program yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Mengapa sinergi antara SKK Migas dan BPH Migas sangat penting? Dalam agenda tersebut, Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengungkapkan bahwa sinergi antara SKK Migas (hulu) dan BPH Migas (hilir) sangat penting dan harus terus didorong. Pasalnya, sinergi keduanya tersebut dibutuhkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dalam negeri.
-
Apa itu Mie Kipas? Merupakan Jenis Mi Yamin Sebenarnya, mi kipas termasuk varian mi yamin yang sudah populer di Jawa Barat. Mi yamin sendiri merupakan mi yang direbus, kemudian diberi banyak bumbu termasuk kecap manis. Mi ini memiliki ukuran yang kecil-kecil, serupa dengan mi kering khas Palembang atau bakmi asli Tionghoa. Secara tampilan, mi kipas mirip dengan mi yamin karena memiliki ukuran yang kecil dan berwarna kecokelatan dari kecap.
-
Kenapa Timnas Indonesia dilatih dengan ketat di Stadion Madya? Latihan yang berlangsung di Stadion Madya, Jakarta pada Minggu sore (8/9/2024) ini diawasi secara ketat oleh aparat kepolisian.
-
Kapan Timnas Indonesia akan memulai latihan di Jakarta? Skuad Garuda dijadwalkan memulai latihan pada Jumat (30/8) sore WIB di Jakarta.
"Baru sekitar 20 basin yang masih beroperasi dari masih banyak yang bisa dioptimalkan," katanya dalam konferensi pers, Senin (17/1).
Dari total tersebut, 27 cekungan masuk dalam fase pengeboran dan discovery (temuan). Namun sebelum dioperasikan masih perlu melalui proses penghitungan nilai keekonomian.
"Sebanyak 27 basin pengeboran dan adanya discovery (temuan) dan masih ada hitung-hitungan untuk masuk ke plan of development dari tingkat keekonomian, untuk 12 basin sudah dibor tapi tidak ada discovery, dan masih ada 69 basin belum dilakukan pengeboran jadi belum selesai," katanya.
"ini adalah potensi yang bisa kita lihat ke depan, dari pemerintah sendiri sudah tetapkan strategi untuk kejar 1 juta barel per hari," imbuhnya.
informasi saja, cadangan terbukti minyak Indonesia mencapai angka 2,36 miliar barel. Sementara untuk gas, cadangannya mencapai 42,93 triliun kaki kubik (TCF).
Lifting Migas Tak Capai Target
Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, lifting minyak bumi sepanjang 2021 hanya 660 barrel oil per day (BOPD). Capaian ini berada di bawah target yang ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar 705 ribu BOPD. Tak hanya minyak, realisasi gas juga masih di bawah target yaitu hanya 5.501 MMSCFD atau 97,6 persen dari target sebesar 5.638 MMSCFD di 2021.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan rendahnya realisasi lifting minyak ini karena adanya sejumlah tekanan. Salah satunya akibat kondisi pandemi covid-19 yang mengganggu mobilisasi kegiatan produksi minyak.
"Produksi migas ini di 2021 masih mengalami tekanan. Untuk di minyak ada di 660 ribu barel per hari rata-rata setahun, ini masih di bawah 2020 dan kita targetkan di 2022 upaya kita untuk tetap menaikkan (produksi)," katanya dalam konferensi pers, Senin (17/1).
Dwi menjelaskan bahwa masih ada kendala lain yang membuat produksi migas tak capai target. Misalnya adanya low entry point pada awal tahun yang menyebabkan penekanan terhadap produksi minyak sebesar 20 ribu BOPD.
"ketika masuk 2021 ada tekanan dari pandemi sebesar 20 ribu barel per hari dan dari unplanned shutdown sebesar 9,1 ribu BOPD, adanya delay pengaruhi 20,4 ribu BOPD dan delay field onstream 4,8 ribu BOPD," terangnya.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)