Indonesia Punya Secercah Harapan di Tengah Ancaman Resesi Global
Jika semua optimis maka Indonesia bisa tetap tumbuh cemerlang di tengah ancaman ekonomi global. Hal itu terbukti dari realisasi investasi Indonesia sepanjang 2022 melampaui target yakni Rp1.207 triliun.
Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengakui bahwa ekonomi global akan mengalami resesi tahun ini. Namun, dia tetap optimistis ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh positif.
"Sekalipun global dalam kondisi tidak terlalu baik bahasa saya gelap, dan sampai sekarang gelap, Indonesia punya secercah harapan dari kegelapan ke menuju terang," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2022, Selasa (24/1).
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
-
Bagaimana Mbah Abdul Bahri merasakan kondisi ekonomi di zaman sekarang? Mbah Abdul Bahri mengatakan, dibandingkan zaman dulu, ia merasakan kondisinya secara ekonomi lebih bagus di zaman sekarang. Ia bercerita, dulu petani yang belum bayar pajak harus sampai dikejar-kejar. Pada zaman sekarang, pendekatan untuk menagih pajak cenderung lebih halus. “Dulu sampai diancam. Kalau nggak bayar pajak, rumahmu akan dijual,” kata Mbah Abdul Bahri.
-
Kenapa Menteri Investasi Bahlil Lahadalia berpesan agar hilirisasi tetap dilanjutkan? Ia pun berpesan bahwa siapapun nanti menteri investasi selanjutnya, tugasnya adalah melanjutkan kebijakan tersebut. Ia juga menegaskan agar hilirisasi jangan sampai dibubarkan.
-
Kapan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan pendapatnya mengenai hilirisasi? Hal itu disampaikan Bahlil dalam acara 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di The Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place, Jakarta, Rabu (31/1/2024).
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Bagaimana strategi Haji Bilal dalam menghadapi krisis ekonomi dunia tahun 1930? Saat terjadi depresi besar dunia atau yang lebih dikenal dengan krisis malasie tahun 1930, banyak sektor ekonomi di Hindia Belanda yang bangkrut. Namun saat itulah Firma Haji Bilal terus berkembang. Saat itu, Haji Bilal mulai menjual batik cap dan mengurangi produksi batik tulis yang mahal harga dan produksinya. Selain itu Haji Bilal juga menjual turunan pakaian massa, yaitu selendang dan sarung.
Menurutnya, jika semua optimis maka Indonesia bisa tetap tumbuh cemerlang di tengah ancaman ekonomi global. Hal itu terbukti dari realisasi investasi Indonesia sepanjang 2022 melampaui target yakni Rp1.207 triliun.
Kendati begitu, sebelumnya kata Bahlil, banyak orang yang pesimis bahwa target tersebut tidak akan tercapai. Namun nyatanya realisasi investasi melebihi target yang ditentukan.
"Target bapak presiden kepada kami di Kementerian Investasi sebesar Rp1.200 triliun. Pada awalnya banyak orang yang pesimis terhadap target ini apakah akan tercapai atau tidak. Saya dulu katakan berjanji bisa tercapai, dengan satu syarat 'kami mohon dukungan' Alhamdulillah kita mampu mencapai Rp1.207,2 triliun." ujar Bahlil.
Realisasi investasi tahun 2022 sebesar Rp1.207,2 triliun ini meningkat 34 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut merupakan pertumbuhan investasi terbesar bagi Indonesia. Adapun dalam realisasi investasi ini mampu menyerap Tenaga Kerja sebanyak 1.305.001 orang.
"Untuk Indonesia ini sepanjang sejarah Republik ini terbesar 34 persen," tegasnya.
Untuk rinciannya, realisasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) nya sebesar Rp654,4 triliun atau setara 54,2 persen. PMA ini tumbuh secara year on year 44,2 persen. Menurutnya, Indonesia harus bersyukur PMA-nya masih bisa tumbuh di tengah ketidakpastian global.
Sementara, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 552,8 triliun atau setara 45,8 persen. PMDN ini tumbuh 23,6 persen.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)