Indonesia tak masalah bangun jalan pakai utang
Ketua Umum Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Hediyanto W Husaini mengatakan tidak masalah jika Indonesia membangun jalan dengan menggunakan utang. Sebab, persoalan pembiayaan infrastruktur yang selama ini sering jadi pembicaraan memang merupakan suatu hal yang patut dilakukan.
Ketua Umum Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Hediyanto W Husaini mengatakan tidak masalah jika Indonesia membangun jalan dengan menggunakan utang. Sebab, persoalan pembiayaan infrastruktur yang selama ini sering jadi pembicaraan memang merupakan suatu hal yang patut dilakukan.
"Kita membangun jalan tidak hanya dibiayai oleh uang yang ada di kita, tapi juga dengan potensi kita ke depan. Sehingga ada masa konsesi panjang, sebagai salah satu potensi kita membayar ke depan," ucapnya di Kantor HPJI, Jakarta, Selasa (10/4).
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana Pramono Anung berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Jakarta? "Itulah yang kita perbaiki, jadi kita memperbaiki dari hal kecil, yang baik-baik yang sudah dilakukan oleh para gubernur. Jadi tujuan saya adalah mempersatukan peninggalan para gubernur yang baik-baik ini," ucap dia.
-
Bagaimana dana pembangunan Sembung Tower diperoleh? Dalam prasasti itu dijelaskan bahwa bangunan itu dibangun menggunakan dana pribadi dan dibantu dengan dana Coorporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan di sekitar Batang.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
Dia menambahkan, pembangunan jalan ini tidak hanya sekedar proyek infrastruktur semata, namun juga memiliki manfaat untuk pertumbuhan ekonomi negara. Sehingga, pihaknya akan menggelar Konferensi Regional Teknik Jalan ke-14 (KRTJ 14) di Jakarta pada 16-19 April 2018 mendatang.
Acara yang mengambil tema 'Jalan, Mobilitas, Keberlanjutan' itu dibuat untuk menengahi masalah terkait keterpaduan sistem transportasi, kelancaran mobilitas, dan sistem logistik nasional yang jadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Salah satunya dengan mengadakan seminar dan konferensi seperti ini, demi memberikan masukan kepada Pemerintah Indonesia (terkait proyek pembangunan jalan)," imbuhnya.
Dia menyebutkan, Indonesia kini memiliki jalan nasional sepanjang sekitar 46 ribu km. Total, lanjutnya, jalan yang ada di Tanah Air itu panjangnya lebih dari 400 ribu km. Adapun soal pemilihan lokasi KRTJ 14 yang bertempat di Jakarta, salah satu faktornya adalah karena permasalahan jalan di Ibu Kota yang sangat kompleks.
"Berbagai pembangunan jalan di Jakarta seperti tol, LRT, MRT, membuat kita merasa harus memerhatikan pembangunan jalan yang ada di sana," tukas Hediyanto.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Tol Solo-Ngawi ditarget siap layani arus mudik Lebaran
Kembangkan hunian berbasis transportasi, Indonesia belajar dari Australia
Ini penampakan underpass Matraman bercabang dua
Sri Mulyani beberkan 4 hal pendorong ekonomi Indonesia
Pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi tahap I ditarget selesai akhir 2018