Industri Hulu Migas Hadapi Trilema Energi, PHE Cari Ladang Migas Baru
Pertamina Hulu Energi (PHE) gali potensi industri hulu migas lewat IOGP 2023.
Pertamina Hulu Energi (PHE) gali potensi industri hulu migas lewat IOGP 2023.
Industri Hulu Migas Hadapi Trilema Energi, PHE Cari Ladang Migas Baru
Direktur Pengembangan dan Produksi, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Awang Lazuardi mengatakan, saat ini industri hulu migas dihadapkan pada trilema energi, yaitu menyeimbangkan antara ketahanan energi (energy security), keterjangkauan (affordability), dan keberlanjutan (sustainability).
"Strategi kolaboratif sangat penting dalam perjalanan menuju era transisi energi di Kawasan Asia Pasifik. Dengan semangat sinergi, kita bisa bersama menjawab tantangan trilema energi untuk membangun masa depan yang berkelanjutan," ucap Awang di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (20/10).
Merdeka.com
Untuk itu, PHE menggali potensi industri hulu migas melalui ajang International Association of Oil & Gas Producer (IOGP) 2023.
Kegiatan tersebut mengusung tema Explore the Potential, yang mempunyai filosofi menggali potensi di berbagai aspek untuk memberikan kinerja terbaik dan menjaga keberlanjutan pasokan energi.
"Kita berada di sini untuk menggali peran krusial geomatika dalam mendukung kegiatan operasional di lingkungan yang menantang seperti laut dalam, daerah terpencil, dan lapangan mature. Hal ini sangat signifikan untuk memastikan tantangan fokus utama, yaitu keberlanjutan pasokan energi," kata Awang.
Merdeka.com
IOGP merupakan organisasi kelas dunia yang mempunyai fokus utama dalam industri hulu migas dan berperan untuk menaikkan standar praktik industri migas di berbagai aspek.seperti keselamatan kerja, kesehatan, teknis hingga transisi energi.
Adapun, minyak dan gas akan tetap berkontribusi besar dalam ekonomi global diperkirakan hingga 2050 bahkan di tengah era transisi energi ke energi yang rendah emisi.
Kegiatan utama lainnya, yakni 12th IOGP Geomatics Industry Day dengan tujuan utama mengeksplorasi peran geomatics dalam menunjang proses bisnis migas untuk new potential (deep water, remote area & near field/mature field) dengan mempertimbangkan beberapa aspek.
Beberapa aspek itu, di antaranya manajemen risiko HSSE, cost efficiency, efektivitas operasi dan transisi energi menuju net zero emission hingga menjamin kesinambungan pasokan energi global serta mendukung sustainable development goals (SDGs) pada 2030.
Perhelatan besar lainnya dalam rangkaian IOGP 2023 ialah Asia Pacific Regional Workshop dengan fokus utama terkait energy trilemma, energy transition, dan menggali potensi kolaborasi di wilayah Asia Pasifik.
Dalam pidato pembukaan, CEO IOGP Graham Henley mengatakan tujuan dari IOGP Summit 2023 adalah untuk menyatukan industri energi secara global serta untuk mengembangkan dan mengimplementasikan praktik terbaik dalam menghadapi critical challenge pada industri energi.
"Kegiatan summit ini bertujuan untuk menempatkan IOGP di Asia Pasifik sebagai mitra bagi industri dalam mengatasi isu penting tentang transisi energi dan lebih khususnya, ketersediaan energi," kata dia.
Sementara, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad menegaskan energi fosil mempunyai peran signifikan dalam memasok kebutuhan energi nasional saat ini.
"Selain itu, pemerintah juga menetapkan target produksi nasional 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas perhari (BSCFD) pada tahun 2030. Kami juga memiliki tugas untuk mengurangi emisi dari energi fosil, maka saat ini kami juga sedang mengatur regulasi mengenai carbon capture utilization storage/carbon capture storage (CCUS/CCS) untuk meningkatkan daya tarik investasi," ucap Noor Arifin.
"Kami percaya dengan kerja keras, kerja sama, komunikasi, dan keterbukaan antar pemangku kepentingan dapat mendukung tercapainya ketahanan serta keberlanjutan energi," lanjutnya.
PHE menyatakan akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip environmental, social, and governance (ESG).
PHE juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai anggota sejak Juni 2022. Oleh karena itu, PHE berkomitmen pada sepuluh prinsip universal atau ten principles dari UNGC dalam strategi dan operasional, sebagai bagian penerapan aspek ESG.