Tak Lagi Gunakan BBM, Produsen Keramik Ini Beralih ke CNG Dialirkan Pertagas
Penyediaan CNG untuk CCS menambah portofolio PTGN di wilayah Jawa Tengah dan menjadi pemacu untuk terus memperluas pasar CNG.
CCS telah beroperasi sejak 2001 dengan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber energi dalam kegiatan produksinya.
Tak Lagi Gunakan BBM, Produsen Keramik Ini Beralih ke CNG Dialirkan Pertagas
Tak Lagi Gunakan BBM, Produsen Keramik Ini Beralih ke CNG Dialirkan Pertagas
PT Pertagas Niaga (PTGN), selaku afiliasi Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk menyuplai gas terkompresi (compressed natural gas/CNG) untuk PT Citra Cesyndo San (CCS), yang merupakan produsen keramik sanitari di Jawa Tengah.
Pengaliran pertama atau gas in CNG dilaksanakan pada Minggu (8/10) di metering station CCS di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dengan dihadiri manajemen PTGN dan CCS.
President Director PTGN, Aminuddin mengatakan, perjanjian jual beli gas (PJBG) antara PTGN dan CCS ditandatangani pada 30 Desember 2022 untuk penyerapan CNG sebesar 0,08 BBTUD selama satu tahun pertama dan akan bertambah ke depannya.
Dia mengatakan penyediaan CNG untuk CCS menambah portofolio PTGN di wilayah Jawa Tengah dan menjadi pemacu untuk terus memperluas pasar CNG ke berbagai wilayah lain di Indonesia.
Saat ini, PTGN mengelola 50 portofolio CNG di Pulau Jawa atau setara 6,33 BBTUD, yang diantaranya berada di Jawa Tengah dengan jangkauan konsumen dari sektor industri tekstil, jamu, dan juga makanan dan minuman.
merdeka.com
"Kami berterima kasih kepada CCS telah mempercayakan PTGN untuk menyuplai energi gas bumi. Tentunya, kami sangat mendukung tujuan baik industri, dalam hal ini CCS, untuk menggunakan energi yang ramah lingkungan," ujar Aminuddin.
Hal tersebut, lanjutnya, sejalan juga dengan komitmen ESG Holding Migas Pertamina untuk ikut mengurangi emisi karbon.
"PTGN senantiasa menjaga agar pasokan tetap terjaga aman, sehingga diharapkan industri-industri lain di Jawa Tengah bisa mengikuti CCS untuk menggunakan CNG," tambahnya.
CCS telah beroperasi sejak 2001 dengan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber energi dalam kegiatan produksinya. Namun, kini CCS mulai beralih memanfaatkan CNG karena dinilai lebih ramah lingkungan dan lebih andal.
"Saat ini, permintaan konsumen akan produk kami semakin meningkat dan demand ini tidak mungkin kami penuhi dengan penggunaan klin atau oven berbahan bakar minyak, sehingga kami berinovasi dan mulai menggunakan klin berbahan bakar CNG yang mampu mengoptimalkan kapasitas produksi kami, karena panas yang dihasilkan lebih merata dan stabil," ujar Direktur Utama CCS Lanny Setyawati.
CCS saat ini menyuplai keramik sanitari ke wilayah Sumatera, Kalimantan, dan timur Indonesia.
Dengan volume penyaluran CNG 50.000 m3/bulan, CCS berpotensi mengurangi konsumsi BBM hingga 20 persen per tahun dan meningkatkan kapasitas produksi hingga 50 persen dan tentunya akan meningkatkan pendapatan.
"PTGN akan terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dan produk turunannya sebagai sumber energi yang lebih ramah lingkungan untuk mendukung kebutuhan energi bagi industri, fasilitas umum, UMKM serta masyarakat Indonesia. Dengan demikian, bersama-sama kita bisa berperan aktif dalam transisi energi menuju net zero emission pada 2060," sebut Aminuddin.