Industri Makanan-Minuman Mulai Tingkatkan Produksi Jelang Lebaran 2019
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Adhi S Lukman menegaskan bahwa peningkatan produksi dari industri mamin memang sudah mulai terlihat sejak Maret.
Industri makanan dan minuman (mamin) dalam negeri mulai menyiapkan diri untuk menghadapi Lebaran tahun 2018. Hal tersebut tampak dari adanya peningkatan produksi.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Adhi S Lukman menegaskan bahwa peningkatan produksi dari industri mamin memang sudah mulai terlihat sejak Maret.
-
Dari mana keberangkatan kereta api Lebaran di Jakarta? Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
"Iya saya kira sudah mulai bergerak ya. Sudah mulai dari Bulan Maret sudah mulai ada persiapan peningkatan produksi," kata dia ketika dihubungi Merdeka.com, Jumat (12/4).
Berdasarkan pantauan pihaknya, peningkatan produksi mencapai 30 persen dari rata-rata produksi industri tiap bulan.
"Perkiraan saya ada peningkatan produksi sekitar 30 persen dari rata-rata bulan. Nanti sampai lebaran," jelas dia.
Peningkatan produksi terutama terjadi pada produk-produk mamin yang dibutuhkan masyarakat ketika memasuki bulan puasa dan saat merayakan Lebaran.
"Sekarang ini terutama produk-produk yang dipakai untuk puasa. Seperti sirup, makanan-makanan yang manis, nata de coco, kolang kaling, kemudian manisan-manisan, kemudian juga biskuit. Itu ada banyak peningkatan. Jadi memang bulan-bulan ini orang perlu produk-produk seperti itu," tandasnya.
Baca juga:
Proyeksi Ekonomi Dunia Turun, Industri RI Bakal Kena Imbas
Sempat Tertinggal, Kini Pertumbuhan Startup di Indonesia Lampaui Iran
Ekonomi Global Diprediksi Melambat, Pengusaha RI Dikhawatirkan Lakukan Efisiensi
Pertumbuhan Industri Kosmetik Ditargetkan Capai 9 Persen di 2019
Industri Manufaktur Tak Maksimal, Indonesia Terjebak Jadi Negara Pendapatan Menengah
Kemenperin Siapkan 9 Kota Jadi Pusat Pengembangan Industri Kreatif RI