Inflasi November 0,27 Persen, Ini Kata Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, inflasi tersebut masih berada dalam range Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 3,5 plus minus 1 persen. Dengan demikian, hal ini menandakan Indonesia menjaga ekonomi dengan baik.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada November 2018 sebesar 0,27 persen. Secara kumulatif (Januari-November) inflasi sebesar 2,50 persen dan secara tahunan mencapai 3,23 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, inflasi tersebut masih berada dalam range Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 3,5 plus minus 1 persen. Dengan demikian, hal ini menandakan Indonesia menjaga ekonomi dengan baik.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa yang terjadi pada nilai tukar rupiah ketika Indonesia mengalami hiperinflasi di tahun 1963-1965? Di tahun 1963 hingga Soekarno lengser sebagai Presiden tahun 1965, Indonesia mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen dengan nilai tukar rupiah saat itu berkisar Rp11 per USD1.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
"Artinya Indonesia dari sisi track record karena ini 4 tahun berturut-turut inflasi di sekarang 3 persen di tengah gejolak minyak dan kurs yang naik turun," ujar Menkeu Sri di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (3/12).
Sri Mulyani mengatakan inflasi ini menandakan Indonesia bisa menjaga kualitas ekonomi. Hal ini juga merupakan bentuk kredibilitas kebijakan moneter yang telah dilakukan oleh pemerintah.
"Ini artinya Indonesia bisa jaga kualitas. Ini bentuk kredibilitas dari kebijakan moneter dan dari sektor riil pengadaan barang stabilitas," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan sumbangan inflasi terbesar berasal dari kelompok komoditas transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan andil sebesar 0,10 persen dan inflasi sebesar 0,56 persen.
"Komoditas yang memberikan sumbangan andil terhadap inflasi yaitu tarif angkutan udara sebesar 0,05 persen, bensin sebesar 0,02 persen dan tarif pulsa sebesar 0,01 persen," kata dia di Kantornya, Jakarta, Senin (3/12).
Baca juga:
Tarif Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan Sumbang Inflasi Terbesar di November
BPS: Inflasi November 2018 sebesar 0,27 persen
Menko Darmin Prediksi Inflasi November di Bawah 3 Persen
Bos BI Prediksi Inflasi Capai 3,2 Persen di 2018
INDEF Sebut Inflasi Rendah Bukan Buah Kerja Pemerintah