Infrastruktur jadi penghambat daya saing RI, ini tanggapan Menteri Basuki
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Basuki Hadimuljono, mengakui infrastruktur di wilayah Indonesia terutama bagian Timur memang masih menjadi perhatian khusus pemerintah. Maka dari itu, pemerintah terus mempercepat pembangunan infrastruktur dan memperbaiki yang telah ada.
Peringkat daya saing Indonesia 2017 meningkat 5 posisi dari tahun lalu. Peringkat Indonesia saat ini berada di posisi 36. Namun demikian, beberapa masalah masih menjadi penghalang kemudahan berusaha di Indonesia. Salah satunya, masih rendahnya ketersediaan infrastruktur.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Basuki Hadimuljono, mengakui infrastruktur di wilayah Indonesia terutama bagian Timur memang masih menjadi perhatian khusus pemerintah. Maka dari itu, pemerintah terus mempercepat pembangunan infrastruktur dan memperbaiki yang telah ada.
"Kalau kami programingnya, jadi melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah itu. Tujuannya kan untuk memeratakan pembangunan. Kita sudah membangun di perbatasan, di Timur. Di Timur banyak lagi yang harus kita bangun," ujar Menteri Basuki di Kantornya, Jakarta, Jumat (29/9).
"Kalau di Barat, Jawa dan Sumatera kan peningkatan-peningkatan. Tapi kalau di Timur, memang harus bangun baru karena memang belum ada, di jalan lingkar di pulau itu harus ada," tambahnya.
Menteri Basuki mengatakan, pihaknya juga terus berusaha memperbaiki infrastruktur seperti kawasan kumuh di perkotaan. Saat ini, Kementerian PUPR telah menyiapkan berbagai program untuk mempercepat perbaikan tersebut.
"Saya kira kalau kawasan kumuh, bahwa satu, kita sudah masuk pada program Kotaku, program rumah swadaya, kita sudah masuk ke perbaikan kawasan kumuhnya sendiri. Kita terus lakukan itu, dan tidak murah juga itu. Jadi dengan anggaran yang ada kita maksimalkan," jelasnya.
Menteri Basuki menambahkan untuk tahun ini infrastruktur Indonesia juga mengalami kenaikan dari peringkat 60 menjadi peringkat 52. Kenaikan tersebut menunjukkan bahwa daya saing infrastruktur Indonesia terus mengalami peningkatan.
"Saya melihatnya bahwa salah satu kontribusinya adalah karena pembangunan infrastruktur dibuktikan dengan daya saing infrastrukturnya sendiri kan naik dari 60 menjadi 52 rankingnya. Jadi ada kontribusinya, Alhamdulillah bahwa apa yang kami kerjakan salah satunya," tandasnya.
Sebelumnya, dilansir dari weforum.org, Kamis (28/9), korupsi masih menjadi permasalahan terbesar dalam kemudahan berusaha di Indonesia. Diikuti oleh ketidakefisienan birokrasi, akses ke pembiayaan, serta masih rendahnya ketersediaan infrastruktur.
"Sama seperti Korea, Indonesia telah memperbaiki kinerja sejumlah aspek dasar penilaian," tulis WEF.
Peringkat Indonesia ini didorong utamanya oleh kepemilikan pasar yang besar (berada di posisi 9) dan kestabilan makro ekonomi (berada di posisi 26). Sementara, Indonesia dianggap sebagai inovator tertinggi diantara negara berkembang.
"Indonesia menduduki peringkat 31 pada aspek inovasi dan 32 pada kepuasan berbisnis."
WEF juga mencatat Indonesia masih memiliki nilai rendah pada aspek kesiapan teknologi. Kondisi ketenagakerjaan Indonesia turut menjadi sorotan salah satunya akibat rendahnya keterlibatan perempuan dalam dunia kerja.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Gimana konstruksi jembatan Panyindangan dibangun? Melansir dari laman Pemkab Sumedang, jembatan ini menggunakan teknologi “judesa” untuk memperkokoh strukturnya. Judesa memiliki desain khas berupa sistem lantai, batang yang menggantung serta kabel baja sebagai pengikatnya.
-
Bagaimana Pramono Anung berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Jakarta? "Itulah yang kita perbaiki, jadi kita memperbaiki dari hal kecil, yang baik-baik yang sudah dilakukan oleh para gubernur. Jadi tujuan saya adalah mempersatukan peninggalan para gubernur yang baik-baik ini," ucap dia.
-
Siapa yang menginstruksikan pembangunan infrastruktur pasca gempa di Sulbar? Jokowi menekankan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pasca gempa ini merupakan perintah langsung darinya."Saya lihat tadi Alhamdulillah (bangunan) sudah selesai. Hanya kurang gedung DPRD dan satu masjid," kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/4).
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
Baca juga:
2017, Peringkat daya saing Indonesia naik 5 posisi menjadi 36
Strategi PU-Pera genjot daya saing infrastruktur RI capai peringkat ke-40
Menteri Basuki: Penyakit di RI, semua orang ingin atur khususnya perizinan
HUT RI ke-72, Indonesia belum merdeka dari masalah daya saing SDM
Pembenahan birokrasi & kepastian hukum kunci perbaiki daya saing RI
Impor konsumsi naik tanda turunnya daya saing produk dalam negeri
Kerja optimis, Jokowi target PDB RI capai USD 9,1 miliar di 2045